2. Valentine's Day

89.3K 4.8K 80
                                    

Siang yang cerah itu Lily duduk di bangku taman kampusnya, dengan sebuah kotak makan berisi buah-buahan potong yang ia bawa dari rumah berada di atas pangkuannya.

"Happy Valentine's Day," seorang gadis berambut dark brown menghampiri Lily dan duduk disampingnya, ia memberikan sebuah cokelat yang terlilit pita merah.

"Ck," decak Lily sambil mengunyah potongan buah melon yang ia bawa dan menerima cokelat tersebut.

"Masih diet aja kamu?" kata gadis itu melihat kotak bekal Lily.

"Iyanih, beratku gak turun juga," jawab Lily menghela nafasnya.

"Kan aku bilang, kalau mau turun berat badan kamu harus olahraga juga, biar metabolismenya lancar."

"Iya paham Sa, tapi masalahnya.. aku lagi M."

"M?"

"Mager."

"Ah dasar. Minggu depan kita nge-gym yuk mau gak?" tanya gadis yang biasa dipanggil Elsa tersebut.

Elsa merupakan teman dekat Lily, ia berkuliah di tempat yang sama dengan Lily, namun berbeda jurusan, Elsa mengambil jurusan Arsitektur Interior. Banyak orang yang mengatakan bahwa Lily dan Elsa memiliki fisik yang mirip, keduanya sama-sama blasteran dengan rambut berwarna kecokelatan, namun rambut Lily lebih cokelat muda, mereka juga sama-sama memiliki bentuk tubuh yang proporsional.

Meskipun mirip, kedua sahabat ini memiliki sifat yang berbeda, Elsa lebih pendiam dan dewasa sedangkan Lily yang ceria namun agak kekanakan.

"Kamu apa-apaan sih? udah tau aku gak suka hari valentine," kata Lily sambil menatap cokelat di tangannya. Elsa menghela nafas dan menyandarkan punggungnya, ia tersenyum lembut menatap sahabatnya.

"Udah makan aja, jangan bawel," kata Elsa."Huf, gagal lagi deh dietku," balas Lily sambil membuka bungkus cokelat tersebut.

"Gimana Gabriel?" tanya Elsa membuat Lily tersentak. Lily mengedikkan bahunya dan memakan cokelat yang ia pegang.

Elsa tersenyum, ia tahu sahabatnya sering dilanda rasa galau karena laki-laki bernama Gabriel itu, meskpiun begitu, Lily selalu saja menutupinya dari Elsa.

"Kamu gimana sama Gabriel?" tanya Elsa lagi. "Sa please banget, kenapa harus bahas dia?" kata Lily mulai kesal.

"Bukannya gitu, tapi kamu tau kan Gabriel naksir sama kamu? kamu gak mau berbuat apa-apa?"

"Berbuat apa? aku terima dia gitu? gakmau! masa aku pacaran sama anak SMA?"

"Yaudah kalau gitu, bilang dong ke dia, jangan digantung, kasian mungkin dia nungguin kamu sekarang."

"Bilang apa?"

"Ya bilang kalau kamu gak suka sama dia."

Lily mengerjap dan terdiam, memikirkan perkataan Elsa barusan, Elsa yang melihat itu melotot. "Lily..? jangan-jangan kamu juga.."

"Ih engga! engga! ngomong apa sih?!" ucap Lily kesal. "Trus kenapa tadi bengong gitu?" tanya Elsa curiga.

"Gini loh Sa, aku gak naksir dia, tapi lebih ke.. ehm.. terpesona?"

Elsa yang mendengar itu mengernyit.

"Maksudku, si Gabriel itu.. ganteng.. kamu tau kan?"

Elsa mengangguk-angguk setuju. "Dia juga.. ehm.. manis."

"Manis?" tanya Elsa. "Kemarin Jumat, dia ke rumahku sama yang lain, tau-tau dia beliin martabak telur sekotak buatku."

"Martabak telur? Itukan makanan kesukaanmu Ly?" tanya Elsa tersenyum geli. "Nah maka dari itu.." jawab Lily sambil memijat keningnya.

Gabriel & LilyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang