Pukul 10 pagi, Jakarta.
Lilyana dan Liandy sedang berada di supermarket yang tak jauh dari rumah mereka. Behubung Mbok Ona sedang tidak enak badan, maka dua kakak adik ini memutuskan untuk mengisi hari minggu mereka dengan berbelanja bulanan.
Lily sedang memilih beberapa jenis sayuran ketika Andy menghampirinya. "Kak, bales chat Gabriel kek, dia jadi neror aku terus nih!" kata Andy kesal sambil memegang ponselnya.
"Iya nanti," jawab Lily ragu setelah beberapa saat terdiam.
Liandy yang melihat itu menyipitkan matanya curiga, kemudian mendekati kakaknya. "Eh? ngapain sih deket-deket?" tanya Lily risih.
"Waktu di Bali kemaren, apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Liandy curiga.
"Eh? gak ada!" jawab Lily cepat, ia mengalihkan pandangannya.
Liandy yang melihat itu malah semakin curiga.
"Kakak, gak di apa-apain kan sama Gabriel?"
"Diapain apa sih? enggak!" jawab Lily buru-buru. Liandy menghela nafasnya, ia jadi teringat kejadian tragis saat Lily hampir kejatuhan chandelier beberapa hari lalu.
"Kalau inget kejadian di resto itu, aku jadi merasa nyesel," kata Andy terlihat sedih.
Lily yang melihat itu tersenyum tulus, ia merasa terharu melihat adiknya yang ternyata sangat peduli padanya.
"Gakpapa Dy, aku juga gak rela kalau sampai kamu terluka gara-gara aku," kata Lily mengelus lengan Andy.
"Hah? maksudnya?" tanya Andy bingung.
"Hah?" tanya Lily ikutan bingung.
"Kamu.. merasa nyesel karena bukan kamu yang ngelindungin aku, tapi malah Gabriel kan?"
"Enggak tuh."
"Hah?"
"Aku merasa menyesal, kenapa aku gak minta ganti rugi ke pihak restoran ya? karena kelalaian mereka udah hampir bikin kakak celaka, lumayan kan uang ganti ruginya"
Plak!
Lily memukul lengan Andy dengan daun bawang yang ia pegang.
"Dasar adik terkutuk!" kata Lily kesal, sedangkan Andy hanya tertawa meledek
***
Setelah cukup lama berbelanja, kini Lily dan Andy sudah berada di kasir supermarket.
"Ndy, pakai kartumu dulu ya, aku lupa dompet kutinggal di mobil," kata Lily setelah penjaga kasir menyebutkan total belanjaan mereka.
Liandy terdiam sesaat, kemudian mengeluarkan kartu atm miliknya dan memberikannya pada penjaga kasir. Lily mengernyit, kartu atm Andy terlihat berbeda dari yang biasa ia gunakan.
Setelah selesai melakukan pembayaran, Andy dan Lily berjalan membawa troli ke tempat parkiran mobil.
"Kamu bikin rekening baru? kok aku gak pernah liat kartu atm yang itu?" tanya Lily setelah mereka sampai di belakang mobil.
"Jangan banyak tanya, bantuin masukin sini."
Lily mendengus kesal, ia kemudian membantu Liandy memasukan belanjaan mereka ke bagasi mobil. Setelah selesai, mereka berdua masuk ke dalam mobil dan berjalan menuju rumah.
Sepanjang jalan, Lily hanya mengamati adiknya yang menyetir dengan tenang, entah kenapa Lily merasa ada sesuatu yang janggal.
Lily menghela nafasnya lalu menatap ke luar jendela, kini pikirannya kembali lagi pada Gabriel. Apa lukanya sudah membaik? tanya Lily dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriel & Lilyana
Romance18+ Adult Romance Lilyana Mikailis, mahasiswi semester lima yang kini pusing tujuh keliling. Bukan karena tugas, bukan karena skripsi yang segera datang, tapi karena laki-laki bernama lengkap Gabriel Emerald, murid kelas tiga SMA yang sudah beberapa...