19. Gabriel Emerald (part 3)

52.2K 3.3K 85
                                    

Flashback dimulai.

Satu tahun yang lalu.

Bugh! bugh!

Bugh!

"Gabriel, Adrian, sudah cukup untuk hari ini, kita latihan lagi minggu depan. Sekarang turun dari ring tinju itu, dan bersihkan diri kalian."

Seorang laki-laki paruh baya berjalan menjauh dari ring tinju dimana Gabriel dan temannya Adrian berdiri.

Saat ini Gabriel sedang berada di tempat ia latihan salah satu seni beladiri yang ia tekuni yaitu Muay Thai, beladiri tinju dari Thailand.

"Well done, bro!" kata Adrian yang dibalas senyuman oleh Gabriel.

"Lo juga," kata Gabriel, mereka turun dari ring tinju dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.

"By the way, gimana? lo ikut kan sabtu besok?" tanya Adrian.

"Sabtu?"

"Iya, yang gua bilang itu, kumpulan anak-anak beladiri daerah Jakarta, gak cuma dari Muay Thai, ada anak Karate dan Jujitsu juga, lu sampe sekarang masih ikutan Jujitsu kan?"

Gabriel mengangguk, sampai saat ini ia memang masih menekuni dua aliran beladiri itu, sedangkan Karate dan Aikido-nya sudah jarang, karena ia tak bisa mengatur waktunya kalau mengikuti semuanya.

"Jadi, ikut?" tanya Adrian lagi.

"Hmm, gak tau," jawab Gabriel.

"Yah Gab, ikut aja si, sekali-kali hangout ama anak-anak beladiri, jangan ama temen SMA mulu."

"Gua gak kenal siapa-siapa tapi," kata Gabriel.

"Ya makanya biar kenal, masa lu udah hampir tujuh taun ikutan beladiri gak pernah hangout bareng?"

Gabriel menghela nafasnya, ia selama ini tidak mau ikut karena ia tahu kumpulan anak-anak beladiri ini sangat banyak anggotanya, dan tak ada satupun yang ia kenal, kecuali Adrian.

"Yaudah." kata Gabriel

"Yes! akhirnya, the real MVP join juga," ucap Adrian senang.

***

Hari Sabtu yang dinantikan Adrian akhirnya tiba, kini ia dan Gabriel baru saja turun dari mobil dan berjalan ke arah restoran besar yang sudah di booking untuk menjadi tempat para anggota beladiri tertentu di Jakarta berkumpul.

Gabriel dan Adrian memasuki restoran tersebut, sudah sangat banyak dari mereka yang tiba, ada yang sedang berbincang-bincang, ada yang makan dan sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Sontak, semua mata kini menuju ke arah pintu, dimana Gabriel dan Adrian berdiri.

"Wahaha, liat noh semua orang ngeliatin lu," kata Adrian.

"Kita kemana?" tanya Gabriel.

"Sini, gua kenalin lu ama dua orang temen gua."

Gabriel berjalan santai mengikuti Adrian menuju ke salah satu meja di restoran itu, melewati banyak meja yang diisi laki-laki muda yang hampir semuanya kini menatap ke arah Gabriel.

"Eh itu si Gabriel ya? yang terkenal itu?"

"Wah anjir, pertama kali gua liat dia secra langsung."

"Woy itu Gabriel kan? yang di video itu?"

"Gabriel tuh, lu kan ngefans banget ama dia."

Gabriel & LilyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang