13. Detektif Lilyana (part 3) (18+)

94.7K 3.7K 134
                                    

Warning! mengandung konten dewasa (18+ only)

***

"Jadi, kemarin Lily udah liat dari dekat si pemimpin gengster itu mang, dan sepertinya berita yang mang Tarjo dengar itu benar, dia masih muda."

Lilyana dan mang Tarjo saat ini sedang duduk di warung makan dan mengadakan rapat harian dalam menyelidiki kasus gangster gang sempit itu.

"Jadi nanti malam, neng Lily mau dateng lagi?"

"Iya, Lily harus dapet bukti nyata tentang gengster itu"

"Sendirian? neng mau ditemenin gak? nanti mamang ajak temen-temen ojek mang yang lain."

"Jangan mang, kalau rame-rame nanti malah ketauan, kalau Lily kan kecil, dan Lily juga pakai baju item nanti, jadi gak akan ketauan."

"Tapi neng.. hati-hati, neng itu perempuan, cantik pula, nanti kalau di apa-apain gimana? mereka kan laki-laki semua."

Mendengar ucapan mang Tarjo, Lily jadi merinding sendiri. "Ish mang jangan ngomong gitu ah, Lily jadi takut."

"Makanya, kenapa gak bilang ke mas Andy aja, minta bantuan ke dia? biar ditemenin."

"Gak bisa mang, Lily gak mau nyeret orang yang gak tau apa-apa soal semua ini, apalagi adik Lily sendiri, udah pokoknya mang tenang aja, setelah Lily dapet buktinya, Lily bakal langsung kabur dari situ." ucap Lily yakin.

***

Rabu, pukul 5 sore.

Saat ini Lilyana sudah berada di taman fakultas ekonomi di kampusnya, Gabriel memintanya menunggu di kampus dan akan menjemputnya setelah Lily selesai kelas. Lily melihat layar ponselnya, ada pesan disana.

Message From : Gabriel
Lyana maaf aku telat ada urusan di sekolah tadi, aku kesana sekarang, tapi aku masih pakai seragam, gakpapa?

Lily yang membaca pesan itu tersenyum geli, ia seperti paham maksud Gabriel bertanya seperti itu.

Gabriel pasti berpikir kalau Lily akan malu dijemput oleh seorang anak berseragam SMA.

Sesungguhnya, ada sedikit perasaan malu di hati Lily, akan tetapi semuanya tergantikan oleh sikap Gabriel selama ini, ia baik, dewasa, dan selalu bisa melindungi Lily, jadi kenapa harus malu?

Setelah mengetik balasannya, Lily memasukkan ponselnya ke dalam tas, kini ia jadi senyum-senyum sendiri memikirkan Gabriel.

Lily menghela nafasnya menikmati suasana taman yang sepi dan sejuk, karena tidak ada acara apapun jadi sebagian besar mahasiswa di fakultasnya sudah pulang.

Setelah hampir lima belas menit menunggu, Lily hendak menghubungi Gabriel lagi, namun terhenti saat seseorang memanggilnya.

"Lily."

Suara itu membuat Lily menengok, di sampingnya sudah berdiri seorang laki-laki yang ia kenal.

"Robin? kenapa?" tanya Lily. Robin kemudian duduk di samping Lily dan menatapnya.

"Malam ini, jalan yuk."

"Aku gak bisa, udah ada janji," jawab Lily seadanya.

Lily memang tidak suka pada Robin, cowok ini selalu saja semena-mena, ia tak berhenti mengejar Lily dengan agresif, dan membuat Lily merasa risih.

"Janji ama siapa?" tanya Robin.

"Bukan urusanmu," jawab Lily ketus.

"Aku gak peduli, sekarang ikut aku," kata Robin lalu menarik pergelangan tangan Lily.

Gabriel & LilyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang