Langkah gontai memasuki rumah mewah yang terasa sepi ini , ia terus melangkahkan kakinya lebih dalam lagi hingga
"Dari mana saja kamu?"Terdenger suara dingin seseorang
Ia menatap kebelakang"Bukan urusan Anda"jawabnya
"APA KAMU SUDAH TIDAK MENGENAL JAM SASA?!"Tanya nya dengan nada suara naik satu oktaf
"Sasa cape , pengen tidur"Dan ia langsung berjalan menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya yang berada di lantai dua rumahnya
"PAPA LAGI BERBICARA SASA!"Terdengar semua terikan dari seseorang laki laki yang lantang
Brukkk...
Terdengar suara pintu yang ditutup dengan keras , laki laki ini hanya memejamkan matanya saja ketika mendengar tutupan pintu yang begitu keras
"Udah mas , yang penting dia masih tau jalan pulang"ucap wanita paru baya yang masih terlihat cantik
"Tidak baik untuk seorang wanita pulang selalu pukul dini hari"ucapnya , Ia adalah Anggaran Willian Pengusaha sukses yang memiliki banyak perusahaan serta beberapa mall terkenal dan butik butik serta beberapa apartemen milik nya yang ada di beberapa cabang kota dan luar negeri
"Dia sudah besar , aku yakin dia bisa membedakan hal hal yang baik ataupun buruk"ucap wanita paru baya itu"ayu kita masuk kekamar"Ajaknya
***
"Argghhh"
"Gueeee benci bangsat"
"Hiks hiks"
"Gue gaboleh lemah"
"Iya gue gaboleh lemah"
"Hahahaa"
Beberapa ungkapan yang dilakukan gadis ini di kamarnya , terlihat meja rias yang berantakan , kasur yang seprai nya terbuka dan penampilan wanita ini yang seperti wanita rapuh , Dia Resha Putri Andini atau biasa di panggil Sasa putri tunggal dari anggaran , kemewahan ternyata tidak menjamin kebahagiaan nya
"Argghhh gue lemah"
"Gue gaboleh gini terus"
"Bangsat" prankkk
Sebuah segalas terlempar ke balkon kamarnya
"Hiks hiks"isaknya lalu Sasa beranjak menaikin kasurnya dan meringkuk diatas kasur sambil terisak sampai akhirnya dirinya masuk kedalam mimpi dan tidak sadar kan diri
***
Bismillah semoga cerita ini kalian suka , jangan lupa vote + komen
@rthdmmm_
KAMU SEDANG MEMBACA
SaSa
Short Story[Judul di perbaikin] Bukan kisah kisah cinta yang seperti biasanya , tapi sebuah penekanan batin yang membuat nya masuk kedalam pergaulan yang bebas , lingkungan seolah selalu menyatakan tidak ada keadilan untuknya , lingkungan selalu mendukung...