Daffa sudah berulang kali memecet bell apartemen Sasa namun tak ada tanda tanda pintu akan dibuka , ditelpon tak bisa apa anak itu masih tidur tapi ini sudah jam 10 pagi , bukankah Sasa sudah tau mereka akan pergi Minggu iniTingg!
Pintu liff terbuka menampakkan Sasa yang menggunakan celana pendeknya dengan kaos oblongnya dengan rambut di cepol sambil menyengir tanpa dosa
"Pagi daffaaaeee kambing"ucap Sasa dihadapan Daffa sambil tersenyum , namun Daffa tak menjawab dan menatap Sasa datar
Sasa membuka pintu apartemen lalu masuk diikutin dengan Daffa yang langsung duduk disoffa Sasa dan mengambil ponsel miliknya yang berada di meja
Sasa menarik kopinya lalu menatap daffa kenapa dengan orang ini tumben sekali
"Daf jadi pergi?"tanya Sasa
"Jadi"jawabnya singkat
"Kenapa si?"tanya Sasa
Daffa diem
"Daffaa"
Daffa masih diem
"Daff kalo ditanya tuh nyaut tooh?"tanya Sasa lagi
Daffa memutar bola matanya malas untuk kali ini aja ia yang seperti cewe tak perduli pokoknya Daffa ngambek
"Dari mana?"tanya daffa datar
"Ngambil mobil dibengkel"jawab Sasa santai dengan kaki yang berada di atas meja
"Kenapa pake celana begitu?"tanya Daffa
"Kenapa emang?"tanya balik Sasa
"Aku gasuka"jawab daffa cepet
"Cuma ngambil mobil doang"jawab Sasa tak mau kalah
"Tetep aja kan perginya naik taksi pasti?"tanya Daffa lagi
"Iyaa lah mau naek apa lagi"
"Iya kenapa harus celana itu?"tanya Daffa
"Adem aja cuma ngambil mobil daff ngapain rapi rapi"ucap Sasa
"Kan bisa rapih biar sekalian pergi sama aku"
"Tar dekil duluan daf"jelas Sasa
"Segala kuncir kaya gitu biar apa coba"tanya Daffa lagi
"Gerah Daffa tadi macet"
"Biar leher nya diliat orang?"tanya Daffa sinis
"Engga ih , kenapa kaya gini si?"tanya Daffa
"Aku gasuka"jawab Daffa lagi
"Cuma kaya gini doang kan"kekeh Sasa
"Terserah deh , Sono ganti baju kita pergi udah siang ni"ucap daffa tanpa menatap Sasa
"Yauda tunggu sebentar"
"Hmmm"Daffa hanya bergumam
Lalu setelah 15 menit Sasa keluar dengan dress brukat warna abu abu dengan tas kecilnya lalu membawa sepatu sneaker putihnya duduk disamping Daffa
Daffa melirik Sasa yang masih mencepol rambutnya , gadis itu sudah lebih cantik sekarang dengan liptint yang di poles dikit di bibirnya dan make up naturalnya
"Sini"ucap daffa memasangkan sepatu Sasa
"Gue bisa"ucap Sasa kembali
"Gue gasuka rambut Lo masih kaya gitu , sisir!"tegas Daffa , lalu Sasa langsung melepaskan kuncir rambutnya dan menyisirnya sedangkan Daffa memasangkan sepatu Sasa
KAMU SEDANG MEMBACA
SaSa
Short Story[Judul di perbaikin] Bukan kisah kisah cinta yang seperti biasanya , tapi sebuah penekanan batin yang membuat nya masuk kedalam pergaulan yang bebas , lingkungan seolah selalu menyatakan tidak ada keadilan untuknya , lingkungan selalu mendukung...