Saat ini Sasa sudah membaik namun belum sepenuhnya jauh lebih baik setelah seminggu kepergian bundanya Sasa sendikit ada kemajuan tidak terlalu murung sejak dua hari yang lalu pula sasa sudah masuk sekolah seperti biasa , Sasa juga tinggal dirumahnya saat ini walaupun keadaan nya dengan papanya belum membaik , kemarin Granny baru saja terbang kembali ke new York bersama nathan rasanya sepi kembali menurut Sasa tapi kehadiran Daffa membuatnya terisi walaupun sedikit , Daffa yang setia menjemput dan mengantar nya walaupun ia sibuk Daffa yang mengajaknya makan Daffa yang menyuapkan Daffa yang selalu antusias Dimata SasaTak terasa juga kelulusan sudah sebentar lagi bagi Sasa , dimana ia harus kembali fokus dengan pelajar ia tak mau nilai dan prestasi belajar nya turun kembali karna ia ingin membuat bundanya bangga disana ia ingin lulus dengan nilai yang tinggi
"Nanti pulang sekolah aku ngajarin yang basket dulu sa"ujar Daffa , kini mereka berada di kantin dengan Sasa yang kebanyakan diam sekarang tidak hanya kepada Daffa namun semuanya terlebih Sasa yang sangat sensitif bila di ganggu
"Ko ngajarin kan kita udah seminggu lagi un"tegur Sasa
"Katanya ini yang terakhir sa soalnya yang ngelatih hari ini gabisa Dateng"jelas Daffa
"Ohyauda"ucap Sasa singkat
"Mau pulang duluan atau nunggu?"tanya Daffa
Sasa diam menimang jawabannya
"Ke mall aja yu sa"ajak Sintya antusias
"Yu beli es cream"tawar Bella
"Ada Arin loh sa"ucap Sintya
"Ikut mereka aja deh ke mall"ucap Sasa menatap Daffa , lalu Daffa mengangguk dan tersenyum
"Yu kekelas beb"ajak Raffa
"Yu ah"ajak reksa
Lalu mereka semua bangun dari meja kantin dan berjalan kekelas Sasa dahulu untuk mengantarkan nya tepatnya si Daffa yang mengantarkan Sasa dan Bella yang diantar oleh Raffa sedangkan reksa hanya ikut saja
***
"Dimana Arin"tanya Sasa
"Gatau ni katanya sedikit lagi kesini"ucap Sintya
"Tuh dia"ucap Bella antusias , lalu mereka bersalaman ala ala mereka lalu semua nya duduk kembali
"Maaf ya lama hehe sekolah gue keluarnya telat"ucap Arin menatap temannya satu persatu
Lalu ia menatap sasa"eh sa apa kabar"tanyanya
Sasa tersenyum"baik kaya yang Lo liat haha"tawa Sasa , dan baru kali ini Sasa tertawa kembali
"Yauda gue mau mesen eskrim dulu iya , kalian tunggu sini gue yang ambilin"ucap Sintya lalu pergi mengambil es krim
"Gue toilet iya kebelet"ujar Bella yang berlalu tanpa menunggu jawaban dari Sasa dan Arin
"Gimana sa cocok?"tanya Arin ketika mereka sedang berdua
Sasa menatap arin sambil tersenyum"cocok bener kata loh gue si mendingan , btw gue mau lagi"ucap Sasa antusias
"Kebetulan sa temen gue bandar lo bisa beli ke dia lewat gue deh"tawar Arin sedikit berbisik
"Sekarang bisa ga gue mau"ucap Sasa
"Bisa satu juta sa Lo mau?"tanya Arin
"Mau Lo tulis aja rekening nya nanti gue transfer"ucap Sasa santai
"Oke coba gue hubungin temen gue ni ya"ucap Arin
Lalu Arin berdiri dan menjauh untuk menelpon temannya dan sepergian Arin Sintya datang dengan nampan yang membawa es krimnya
KAMU SEDANG MEMBACA
SaSa
Short Story[Judul di perbaikin] Bukan kisah kisah cinta yang seperti biasanya , tapi sebuah penekanan batin yang membuat nya masuk kedalam pergaulan yang bebas , lingkungan seolah selalu menyatakan tidak ada keadilan untuknya , lingkungan selalu mendukung...