Hukuman

19 7 0
                                    

    Sasa mengentuk pintu yang ada di depannya

  Tok..tok..

  "Masuk"terdengar sahutan dari dalam ruangan

  Sasa pun melangkah kakinya masuk kedalam ruangan tersebut"assalamualaikum"ucapnya

  "Walaikumsalam , duduk Sasa"ucap wanita paru baya itu

Sesuai dengan perintah Sasa pun akhirnya duduk di bangku yang menghadap ke wanita itu , wanita itu tersenyum kepadanya , adaapa ini mengapa wanita ini tidak marah padanya setelah Sasa cabut dijam pelajaran nya? Dia bukan marah malah tersenyum

  "Kemana kamu di jam pelajaran saya?"tanya Bu titin , meski dia tersenyum Sasa harus tetap waspada

  "Rooftop sekolah"jawab Sasa singkat

  "Kenapa lebih milih rooftop sekolah dibanding belajar?"tanya Bu titin terdengar mengerikan

  "Lagi ga mood aja"jawab Sasa santai sambil menyenderkan tubuhnya di bangku itu

  Terlihat Bu titin yang menghela napasnya kasar

  "Ada apa Sasa?"tanya Bu titin

  Sasa diam mengangkat satu alisnya

  "Apa kamu sedang ada masalah besar?"tanyanya lagi

  "Tidak"jawab Sasa sambil menatap kearah dinding ruangan

  "Setahun belakangan ini kamu berubah Sasa , kepribadian kamu dan nilai yang hampir saja turun karna kamu kurang teliti"ucap Bu titin sambil membereskan berkas berkas didepannya

  "Kamu bisa cerita kepada saya jika kamu mau"tawarnya

"Tidak terimakasih ,apa kah saya boleh menggambil tas saya"ucap Sasa mengalihkan topik

  "Seperti biasa Sasa bersihkan perpustakaan sepulang sekolah nanti , dan ibu harap kamu kembali jadi anak yang aktif apapun masalah kamu semoga tidak menganggu belajar kamu"ujar Bu titin

  "Hanya itu saja baiklah saya akan bersihkan sepulang sekolah nanti , terimakasih saya pamit"pamit Sasa

  Bu titin menghela nafasnya kasar. Kasian sekali kamu nak , seharunya itu bukan jadi beban pikiran kamu seharusnya itu tidak kamu pikirkan , pikirkan lah dirimu sendiri nak-bu titin membantin

***

   Sasa berjalan kearah kelasnya , setelah seharian bolos dan mengisi waktunya di kantin serta rooftop sedikit membuat hatinya sedikit tenang walau masih gelisah entah apa yang membuatnya gelisah

  Terlihat wanita yang sedang menatapnya jengkel , sambil menggendong serta menenteng tas

  "Sasa bawa apasi tasnya berat"ucap Bella

  "Bom awas meledak"ucap Sasa jail

Dan seketika tas itu dilempar oleh Bella , membuat Sintya yang baru saja keluar kelas terpekik

  "Bella tas gue!"pekik Sintya

  "Orang tasnya Sasa ada bomnya"ucap bella ngeri

  "Haha"Sasa hanya terkekeh , membuat Raffa Reksa dan Daffa yang kini berjalan kearahnya mematung , Sintya Bella Raffa dan Reksa tersenyum tak percaya sosok Sasa yang sudah lama tak tertawa kini terdengar tawa yang begitu renyah yang mereka rindukan

   Sedangkan Daffa hanya menatapnya datar , berbeda dengan hatinya ia tak menyangka dan tak percaya melihat Sasa yang tidak pernah tertawa bahkan tersenyum kini lagi terbahak bahak

  "Hahaha mao aja gue tipu dasar dasar polos Haha"Sasa masih tidak menyadari yang ada disekitarnya

  "Sasa"pekik Sintya dan Bella barengan dan langsung memeluk Sasa

SaSaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang