Sejak 1 jam yang lalu Sasa berada dirumah besar ini rumah yang terisi dengan keluarga harmonis canda tawa berada disini hangat rasanya
"Tanteee nenes lucuu banget si asli"ucap Sasa lagi
"Sasa kamu itu udah berapa kali bilang kaya gitu"ucap vina
"Lagian Tante baru kasih tau aku padahal aku udah tiga kali kesini"ujar Sasa lagi , sedeket itu kah? Iya semenjak kejadian dimana Sasa menginap Sasa pun akhirnya cukup dekat dengan Vina karna Vina yang asik dan Sasa yang mudah bergaul , vina selalu menyuruh Daffa untuk main dan Minggu lalu Sasa dua hari berturut dirumah ini namun dirinya baru melihat Nesya adik Daffa , karna sasa main tidak lama dan kebetulan Nesya tidur dikamar Vina
"Ca-caaa-caaa"ucap Nesya sambil tertawa yang menunjukan gigi yang belum tumbuh
"Apa sayang kaka Sasa nya cantik?"tanya Vina kepada anak perempuan nya yang masih bayi
"Ih aku gemes , kamu juga cantik lucu imut"ujarnya , Vina menatap Sasa dan tampak tersenyum
"Mata kamu kenapa kamu abis nangis Sasa?"tanya Vina yang menatap Sasa
Eh gila ini mata belom mendingan apa malu maluin-batin sasa
"Ah engga Tante"jawab Sasa mencoba menyakinkan Vina
"Hmmm ada apa sa-"ucap vina terpotong
"Nangis nunggu Daffa"potong Daffa cepat, Vina menoleh
"Kamu ini bang geer sekali"ujar Vina yang membuat Sasa tertawa
"Yeh mama ini iya mah padahal Daffa cuma Telat karna macet kata Sasa Daffa selingkuh"ucapnya polos , ingin rasanya Sasa Telen idup idup
"Pedean kamu pacaran aja belom lagi juga mana mau Sasa sama modelan kaya kamu iya kan sa biar pun Daffa anak Tante tapi kalo Tante jadi kamu cantik luar biasa gini mana mau sama Daffa"ujar Vina lagi-lagi
"Iya tuhan mama mah sampe segitunya aku ini anak mama loh mah"drama Daffa pun mulai
"Halah kamu mah drama deh , apa kamu kesini ganggu aja"tanya Vina
"Minjem Sasa iya mah , Daffa mau ada bicaran sama dia"pinta Daffa
"Kamu kira Sasa barang"ucap vina tak terima , Sasa hanya menatap Daffa dengan artian'mao ngapain?'
"Yauda terserah mama , Daffa mau kesaung belakang ayu sa"Daffa pun menarik tangan Sasa untuk duduk di saung belakang rumah Daffa yang dekat dengan kolam renang
"Sakit daffa tangan gue"ujar Sasa sinis
"Apasi marah marah Mulu kalo ngomong sama gue"ucap daffa yang udah duduk"sini duduk"ajaknya menepuk tempat duduk disebelahnya
"Apaan dah lo"ujarnya
"Sa"panggil Daffa
"Apaan"jawab Sasa
"Sa"panggilnya lagi
"Apaansi"jawab Sasa menatap Daffa yang ternyata pria itu sudah menatapnya
"Gue mau nanya sekaligus ngomong sama Lo"ucapnya terdengar serius
"Yauda ngomong aja"jawab Sasa menghadap kedepan
"Lo mabuk parah semalem?"iya pertanyaan itu yang sudah Sasa duga karna berhubungan dengan botol Yang ada di apartemen nya
"Ga"jawabnya singkat , Sasa sempat menatap Daffa namun ia kembali menghadap depan
"apartemen lo penuh botol minuman sa"ucap daffa mencoba terus menatap Sasa
"Apaansi itu bekas kemarin kemarin"ucap Sasa hanya melihat Daffa
KAMU SEDANG MEMBACA
SaSa
Short Story[Judul di perbaikin] Bukan kisah kisah cinta yang seperti biasanya , tapi sebuah penekanan batin yang membuat nya masuk kedalam pergaulan yang bebas , lingkungan seolah selalu menyatakan tidak ada keadilan untuknya , lingkungan selalu mendukung...