Sejak pagi tadi Sasa dan Daffa menjadi pusat perhatian di sekolahnya mereka menatap Sasa dan Daffa ada yang berbeda , Sasa dan Daffa bergandengan , Daffa yang merangkul Sasa selama ini mereka hanya jalan bersama dan pulang pergi bareng
Daffa dan Sasa tak mau ambil pusing mereka sudah biasa menjadi pusat perhatian karena wajah mereka yang diatas rata rata
"Sa jengkuk bunda yu"ajak Sintya pada Sasa
"Yu sambil ngumpul ajak Arin"ajak bella juga
"Gabisa hari ini"ujar Sasa sambil menguyup kuah basonya
"Iyaa deh yang mau pacaran mah"celetuk Bella
"Iya dong bebas"timpal Daffa
"Kampret orang mah traktir taktir kita kita"ujar reksa
"Nah bener tuh bosqueee"timpal Raffa
"Tanya Sasa"jawab Daffa
"Ga"jawab Sasa cepat
"Dih pelit bubos kita"saut Sintya
"Suka suka gue ini yang jadian"jawab Sasa santai
"Emang yaaa Sasa tuh"pekik Raffa greget
"Apee Lo jadian aje diem diem aje sat"skak Sasa pada Raffa
"Sasa maah gitu males"ujar Bella
"Yauda diem pen makan gue"ucapnya dan yang lain hanya mencibir
15 menit mereka makan akhirnya kini telah selesai seperti biasa disini dengan beberapa canda tawa dan debat mereka
"Yu sa gue kekeyangan mau langsung kekelas"ajak Sintya
"Lo duluan deh gue mau ada perlu sama Daffa bentar"ujarnya
"Iya deh hubungan masih anget mah"saut Sintya yang mengerti"ayu bel Lo mau kekelas ga?"ajak Sintya lagi pada Bella
"Ngga bebep gue nanti aje gue yang anter"saut raffa
"Dih santai dong"jawab Sintya memutar bola matanya malas
"Ayu sin sama gue aja , jadi nyamuk tar gue disini"ajak reksa lalu mereka meninggalkan kantin
"Ayu daf"ajak Sasa setelah Sintya pergih
"Buru buru amat sa"tanya Bella
"Tau lo sasae"timpal Raffa
"Ada perlu"jawab Sasa singkat lalu berdiri diikutin dengan Daffa yang mulai menyamakan langkahnya
Daffa yang paham Sasa mau berbicara sesuatu pun menatap Sasa yang lebih pendek darinya
"Apa"tanyanya langsung
"Nanti pulang gue gabareng lo iyaa?"tanya Sasa ragu
"Kenapa?"tanyanya lagi menaikan satu alisnya
"Mau kek kantor papa dulu"ucapnya lagi sambil tersenyum menyakinkan Daffa
"Gue anter sampe kantor"ujarnya
"Gausah gue bisa sendiri"pinta Sasa
"Yauda gue tungguin Lo sampe dapet taksi"tawar Daffa
"Ehmmm oke"ucap Sasa tersenyum , Daffa mengacak rambut Sasa gemas
"Daffa Lo tuh iya kebiasaan banget berantakan"sinis Sasa
"Ini hobi gue sejak suka sama lo jadi Lo harus mulai terbiasa iya sayang"ujar daffa lembut , apa apaan ini daffa membuat pipi Sasa merah saja
KAMU SEDANG MEMBACA
SaSa
Short Story[Judul di perbaikin] Bukan kisah kisah cinta yang seperti biasanya , tapi sebuah penekanan batin yang membuat nya masuk kedalam pergaulan yang bebas , lingkungan seolah selalu menyatakan tidak ada keadilan untuknya , lingkungan selalu mendukung...