"Lalu"tanya Sasa lagi
"Lalu seminggu setelah aku sekolah dan selama itu aku ga bertemu kamu bahkan tanda tanda ketemu kamu pun engga"jelas Daffa
"Pagi itu baru aku lihat kamu didepan gerbang aku rasa kamu telat dan ga dibukakan gerbang beruntung ada aku kan"goda Daffa sambil tertawa"terus pas sampe kelas Raffa dan Reksa yang mulai jadi temen aku pun nyapa aku , galama aku dan mereka menatap kelapangan dari atas tau tau kamu turun dengan mata yang baru bangun tidur aku tebak pasti kamu tidur dikelas pas sampe"tebak Daffa terkekeh
"Pas kamu maen basket Raffa ceritain kamu ke aku katanya kamu itu temennya Bella , emang saat itu aku hanya kenal Bella itupun dari Raffa yang sering cerita ke aku sama reksa , dan disitu aku tersenyum karna aku berhasil nemuin kamu , pas Raffa ajak aku kekantin sejak hari itu juga aku baru mau , karna pas aku pikir pasti Raffa akan nyamperin Bella yang sedang sama kamu dan benaar kan dugaan aku"jelas daffa"akhirnya sekarang jadi pacaran beneran"sambungnya
"Kamu serius CEO?"tanya Sasa tak percaya
"Iya emang ada yang salah?"tanya Daffa balik
"Ada , masa bocah kaya kamu gini jadi CEO papa kamu salah pilih"ejek Sasa
"Aku kan ganteng pinter"jelas Daffa
"Iyaa terus kamu mau tebar tebar pesona sama karyawan kamu disana?"tanya Sasa sinis
"Engga"Daffa mengeleng cepat
"Halah"ucap Sasa
Daffa tersenyum lalu mengacak ngacak rambut Sasa
"Udah yu pulang aku mau maen ps ditemenin pacar"ajak Daffa
"Aku ngantuk daf"elak Sasa
"Alasan kamu"celetuk Daffa
"Beneran daff"ucap Sasa tak mau kalah
"Yauda aku temenin kamu tidur"jawab Daffa tersenyum sini
"Engga sih apaan deh"tolak Sasa malas
"Ngaku bohong"Daffa mencoba membuat Sasa jujur
"Iya boong ga ngantuk cuma bete nemenin orang ps"ucap Sasa malas
"Udah ah ayu udah janji"lalu mereka keluar dari restoran itu setelah membayar dan mobil Daffa pun menuju rumahnya
***
Kini Sasa merasa kesal dengan Daffa apa apaan ini , dirinya dibekap oleh tubuhnya sehingga Sasa tak bisa ngapa ngapain sungguh Sasa merasa dengan Daffa yang hanya bergumam saja menyautinnya
"Daff ah aku mau kekamar mandi kali ini beneran"ucap Sasa yang berada di dekapan Daffa
"boong ah kamu tadi aja kabur"ucap daffa tanpa melihat Sasa
"Kali ini serius aku ngompol Daffa nanti"ucap Sasa kesal
"Tardulu sa"ucap daffa acuh
"Gue marah asli sama Lo"ucap Sasa yang tingkat kesabarannya diuji terus menerus
Daffa hanya diam
"Daffa udah ga"bentak Sasa
"Bentar lagi"ucap daffa yang masih asik dengan PS nya , lalu terdengar suara telpon di ponsel Sasa
"Awas gue mau ambil hape"ucap Sasa
"Gausa gapenting"ucap daffa yang masih tak menatap Sasa
"Awas ga"
"CK ganggu aja udah biarin ga penting"
Sasa yang kesal dengan bunyi ponsel yang terus menerus berbunyi pun menatap Daffa berang sungguh ia akan melakukan ini agar daffa menyudahkan ini semua
KAMU SEDANG MEMBACA
SaSa
Short Story[Judul di perbaikin] Bukan kisah kisah cinta yang seperti biasanya , tapi sebuah penekanan batin yang membuat nya masuk kedalam pergaulan yang bebas , lingkungan seolah selalu menyatakan tidak ada keadilan untuknya , lingkungan selalu mendukung...