"Kau memang kelinci cilik sialan. Berani benar melanggar perintahku. Mau main-main ternyata?!"
Hinata Hyuuga mengkerut di pojokan. Tubuh menjulang Madara memblokir visibilitasnya. Ia mengintip takut-takut sekaligus penasaran.
Di sana, Madara, lelaki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat ulang tahun, Mada-san~" Suara itu begitu dekat dengan kupingnya. Bahkan deru napas hangat itu menyapu daun telinganya dan mengirimkan desir aneh yang membuat Madara serta-merta membuka mata.
Sialan!
Bajingan Hinata.
Kapan kelinci itu menyelinap masuk ke kamarnya dan menggodanya seperti ini?!
Madara murka! Kesal luar biasa.
Kelinci cilik sialan!
Madara segera menyingkap selimutnya dan bersiap menerkam kelinci yang gemar membuatnya lepas kendali.
Hinata melempar senyum malu-malu. Tapi gesturnya jelas mengundang sang Hiu datang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia tahu sangat memalukan memakai pakaian seperti ini. Tapi, apa boleh buat. Demi ulang tahun Madara yang tepat jatuh ketika Christmast Eve seperti ini ia rela berbuat sebodoh apapun.
.
.
Hinata pasrah ketika Madara mendorongnya sampai jatuh ke atas ranjang.
Bibir pria itu jauh lebih gesit dan juga oportunis. Sensasi rasa hangat, intens dan juga basah menggigit bibirnya.
Mengirimkan kepakan kupu-kupu di perutnya yang membuat geli sekaligus ketagihan.
Bibir Madara-san memang juara! Lelaki penuh pengalaman seperti dirinya memanjakan bibir polos Hinata. Membuat gadis itu mengerang.
Tapi sepertinya lelaki dewasa memang tahu kapan harus berhenti dan membuat Hinata tak berdaya terjatuh dalam Madara yang penuh misteri.
Madara tersenyum misterius, meraih dasi yang masih ada di atas nakas tadi sore dan berniat mengikat Hinata saat—
.
.
Tit.. titittt..tititttt—
Lengkingan benda laknat itu menghempas imajinya.
.
.
Bangsat! Mimpinya memang kepalang menyenangkan hingga membuat Madara mendengus geli.
Edan. Bahkan di mimpipun Hinata jauh lebih menggoda. Ejeknya pada diri sendiri.
.
.
Madara melangkah ke kamar mandi dan menatap tampilan wajahnya di cermin wastafel
Tepat hari ini, ia menua lagi. Tch!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
