🌸 6. Awal Pertemuan🌸

5.6K 239 1
                                    

🍃Sejauh manapun kau pergi
Jika kita ditakdirkan bersama, kita akan bertemu melalui rencana indah-Nya🍃-FR-

______________🌸

Di sebuah kamar bernuansa putih, seorang pria sedang bersiap-siap.

Hari ini adalah hari pertamaku bekerja di Rumah Sakit As-Syifa.
Setelah rapih aku langsung keluar kamar untuk berpamitan pada ayah dan bunda.

"Tidak sarapan dulu nak?" tanya bunda.

"Tidak bun, Daffa puasa sunnah" jawabku sambil merapikan jas dokter kebanggaanku.

"Hari ini ayah dan bunda akan menjemput adikmu. Dia libur semester selama 2 minggu" ucap ayah.

Aku sangat senang mendengarnya, Tasya adikku. Dia sekarang sedang menuntut ilmu di Pesantren yang sama denganku dulu. Sudah sangat lama aku tidak bertemu dengan adik kesayanganku itu.

Aku hanya menggangguk pada ayah, lalu aku pamit dan menyalami kedua orang tuaku.


_________🌸


Di kantor aku sudah mengharuskan pegawai wanita untuk menggunakan kerudung. Mereka menuruti peraturan ku dengan menggunakan kerudung, tapi pakaian mereka masih ada yang menunjukan lekukan tubuhnya.

Aku bersyukur kepada Allah karena telah dipertemukan dengan Pa Rahmat, orang kepercayaan abi. Beliau adalah orang yang dulu nya pernah abi tolong, dan sekarang beliau menjadi sahabat abi sekaligus orang kepercayaan abi di kantor. Selama aku mulai mengurus perusahaan abi, aku di bimbing oleh beliau.

"Nak Zahra, saya mau ijin pulang lebih awal. Istri saya sedang di rawat di rumah sakit dan tidak ada yang menjaganya" ucap Pa Rahmat setelah selesai meeting.

"Yaallah.. Zahra ikut ya pa, sekalian Zahra ingin menengok" ucapku dan di angguki Pa Rahmat. Aku dan Pak Rahmat pergi menuju rumah sakit dengan membawa mobil masing-masing.

Di jalan aku berhenti sebentar membeli sesuatu untuk aku bawa ke rumah sakit. Mobil Pa Rahmat tetap melaju dan mungkin sekarang sudah sampai. Alhamdulillah aku tau rumah sakit nya, karena letaknya tidak terlalu jauh dari kantor.

Setelah sampai aku langsung bertanya pada resepsionis rumah sakit. Saat aku berjalan menuju ruangan istri Pa Rahmat di rawat, hatiku tersentuh ketika melihat seorang anak kecil duduk di atas kursi roda dan di dorong oleh seorang ibu. Tanpa aku sadari aku berjalan menghampiri mereka.

"Assalamu'alaikum" ucapku tersenyum.

"Waalaikumussalam warrohmatulloh" mereka menjawab salam dengan menoleh kearahku.

Aku berjongkok dan tersenyum kearah gadis kecil yang tampak sedih di hadapanku ini.

"Bu, kaka ini siapa? Terus kenapa kaka ini wajah nya ditutup" tanya gadis kecil ini kepada ibunya.

"Hay gadis kecil cantik, nama kaka Zahra." ucapku tersenyum.

"Ibu, nama saya Zahra. Saya kesini ingin menjenguk seseorang. Tapi ketika saya melihat ibu dan gadis kecil ibu yang cantik ini, saya jadi ingin berkenalan. Maaf jika saya lancang bu" sambungku lagi dengan tetap tersenyum di balik cadarku.

Ketulusan Hati Seorang ISTRI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang