🌸 Part 29

4.8K 205 13
                                    

Continue..

🌸🌸🌸

Di pagi hari yang cerah, seorang dokter muda sedang sibuk memeriksa para pasiennya. Dari mulai anak-anak sampai orang dewasa. Memeriksa dengan teliti dan tidak lupa dengan menyapa semuanya. Senyuman manis sang dokter selalu membuat pasien nya bersemangat ketika akan di periksa.

"Alhamdulillah, kondisi bapak sudah sedikit lebih baik sekarang" ucap Daffa sambil tersenyum kepada salah satu pasien nya, seorang bapak-bapak yang sudap cukup tua.

"Alhamdulillah dokter, terimakasih. Kapan kiranya saya bisa pulang?"

"Sekitar 3 harian lagi Insyaallah bapak sudah bisa pulang"

Pasien bapak itu pun mengangguk dan mengucap syukur.

"Apakah dokter sudah menikah?" Tanya bapak itu kemudian.

"Su-sudah, saya sudah menikah" sambung Daffa.

Pasien itupun hanya mengangguk.

"Beruntung sekali istri dokter, mendapatkan pria baik seperti dokter"

Benarkah Zahra beruntung?

Daffa hanya mengangguk menanggapi nya. Kemudian ia pamit dan kembali keruangan nya.

>>>>>>>>>

"Dokter ini catatan pasien hari ini" ucap seorang suster sambil menyimpan sebuah laporan di meja kerja Daffa.

"Baik, terimakasih"

Kemudian suster itupun pamit.

Saat Daffa hendak membuka laporan tersebut, ia teringat bekal nasi yang dibawakan Zahra pagi ini. Karena ia tidak sempat sarapan terlebih dahulu.

"Loh bekal nasinya dimana" gumam Daffa dengan mengedarkan pandangannya.

"Astagfirullah, ketinggalan di mobil" ucap Daffa sambil menepuk jidatnya sendiri. Kemudian Daffa pun segera keluar menuju parkiran.

Setelah sampai di parkiran, Daffa membuka mobil dan benar saja bekal nya ada di atas jok mobil.

"Pagi bro" ucap seseorang menepuk bahu Daffa setelah Daffa menutup pintu mobilnya.

"Waalaikumussalam" ucap Daffa.

Raffa hanya tersenyum kikuk. Ia mengucapkan selamat pagi, tapi Daffa malah menjawab nya dengan salam.

"Lo bawa apa ko ga bawa tas kerja?"

"Saya sudah sampai dari tadi, bahkan sudah mengcek kondisi pasien. Ini saya balik lagi ke parkiran karena bekal makan saya tertinggal" tutur Daffa.

"Ciiee yang di bawain bekal nasi sama istri"goda Raffa.

Daffa tidak menanggapi, ia langsung berjalan menuju ke ruangan nya.

"Ciiee yang dimasakin sama istrinya ciiee" goda Raffa lagi.

Ck, dasar ya temannya ini, pikir Daffa.

"Sudah sudah, sana kerja" ucap Daffa sambil melambaikan tangan dan masuk ke ruangannya.

Kemudian Daffa pun membuka kotak bekalnya. Ada sebuah nasi dengan di temani ayam goreng, tempe dan capcai. Daffa hanya tersenyum dan mulai menikmati sarapannya.

Setelah Daffa selesai sarapan, tidak lama suara ketukan pintu terdengar.

"Silahkan masuk" ucap Daffa dari dalam ruangannya.

"Assalamualaikum brother"

Setelah melihat siapa yang datang, mata Daffa langsung berbinar da iapun bangun dari duduknya.

Ketulusan Hati Seorang ISTRI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang