🌸 Part 30

6.9K 287 63
                                    

Happy Reading ..

__________🌸

Tidak terasa perkuliahan Zahra sudah akan masuk pertengahan semester enam. Sekarang Zahra sedang di hadapkan dengan tugas Praktik Pengalaman Lapangan atau yang sudah dikenal dengan istilah PPL. PPL ini merupakan program mata kuliah yang harus di tempuh oleh mahasiswa dan mahasiswi sebagai pelatihan akademik karena telah menempuh pendidikan selama dalam perkuliahan.

Dan hari ini Zahra ada acara pembekalan PPL di kampusnya, acara pembekalan ini ditujukan untuk seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang akan melakukan PPL. Daffa juga sekarang sedang melakukan kewajibannya sebagai seorang dosen, suaminya itu sudah berangkat ke kampus dari satu jam yang lalu.

Siva dan Zahra sampai di kampus 5 menit sebelum acaranya di mulai. Mereka duduk di bagian belakang karena kursi depan dan tengah sudah terisi penuh.

"Alhamdulillah acaranya belum mulai" ucap Zahra saat sudah duduk.

"Ko engga di kasih snack ya ra" celetuk Siva.

"Ya engga atuh iva"

"Aku udah sengaja ga makan di rumah, karena aku pikir bakal di kasih makanan disini"

"Kita disini mau dapet bekal ilmu untuk nanti PPL va, bukan bekal makanan"

"Iya-iya ra, tapi kan ya harusnya di kasih snack juga."

"Ivaaaa" ucap Zahra sedikit gemas, sahabatnya ini ada-ada saja.

"Iyaa iyaa maaf" ucap Siva sambil tertawa sedikit keras.

"Shuuuttttt" mahasiswa di sekitar nya kompak melihat ke arah Siva dengan mengode agar Siva diam.

"E-eh iya, maaf.. mohon maaf, kebablasan suaranya" ucap Siva dengan menunduk-nundukan kepalanya.

Zahra hanya terkekeh melihatnya, sudah menjadi hal biasa kejadian seperti ini bagi Zahra.

"Tes, tes, satu dua tiga, cek cek, hallo" ucap seorang MC sedang mengecek kesiapan microphonenya.

"Oke. Baik teman-teman semua. Acara sebentar lagi akan dimulai, jadi di mohon kondusif untuk semuanya ya"

Zahra dan Siva pun memperhatikan dengan seksama.

******


Disatu lokasi namun berbeda tempat dengan Zahra. Zahra sedang di auditorium mengikuti pembekalan PPL sedangkan Daffa sedang mengajar di kelas.

"Pak" ucap satu mahasiswa sambil mengangkat tangannya.

"Ya, apakah ada materi yang tidak di mengerti?" Tanya Daffa sembari mempersilahkan mahasiswa nya untuk berbicara.

"Tidak pak, saya hanya ingin berbicara mengenai jadwal kuliah kami. Bagaimana kalo di rubah ke hari rabu pak. Agar hari sabtu dan minggu nya kelas kami libur" ucap mahasiswa tersebut.

Daffa diam berfikir, jadwal nya dari senin sampai jum'at full di rumah sakit. Karena dokter spesialis bedah hanya ada dua orang, ia dan dokter Faisal. Dokter Faisal sangat mengambil jadwal sedikit. Jadi hampir keseluruhan jadwal ada pada Daffa.

"Maaf, sepertinya tidak bisa. Saya ada jadwal di rumah sakit" ucap Daffa.

"Apakah bapak seorang dokter?" Tanya mahasiswa lainnya.

"Ya, kebanyakan pengajar di fakultas kedokteran kan memang seorang dokter"

Kelas seketika menjadi riuh, para mahasiswa hanya tahu bahwa Daffa ini dosen baru di kampusnya. Tapi ternyata mereka baru tahu bahwa Daffa juga merupakan seorang dokter di sebuah rumah sakit.

Ketulusan Hati Seorang ISTRI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang