25📌 Rooftop

137 15 0
                                    




🐾🐾🐾



" Kak Hoshi! "

Aku berlari menghampiri Hoshi yang sedang duduk dibawah pohon. Ia tidak menghiraukan panggilanku. Ia tetap menunduk sembari menutupi wajah dengan kedua tangannya.

Aku duduk di sampingnya, menepuk - nepuk pelan pundaknya. " Kalau lo pengen cerita, gue siap dengerin kok "

" Pergi! " ucapnya. Kemudian dia mengubah posisi duduknya menjadi memunggungiku.

" kenapa? " tanyaku hati - hati, takut menyinggungnya.

" Karna gue nggak mau terlihat menyedihkan di depan lo kayak gini "

Aku tertegun beberapa saat. Tak menyangka bahwa kak Hoshi akan berbicara seperti itu padaku.

" Tapi kak— "

" Pergi! Gue mohon. Gue butuh waktu sendiri "

Tidak ada pilihan lain. Mau tak mau aku bangkit dari kursi dan berjalan menjauh darinya. Mungkin Hoshi benar, dia sekarang hanya membutuhkan tempat untuk menyendiri.

" Lo udah tau gosip baru belom? "

" tentang apa? "

" itu loh, tentang keluarganya si ketos Jihoon "

" Ohh yang katanya ayah Jihoon direbut sama ibunya Hoshi? "

" iyaa. Sampe dikatain Jalang sama si Jihoon tadi "

" Gak tau malu banget tuh si Hoshi. Udah ngerebut ayahnya Jihoon, tapi dia masih berani nampakin mukanya di sekolah "

" emang dasar yaa, ibu sama anak nggak ada bedanya. Sama - sama gk punya malu "

" urat malunya udah putus kali "

Kurang lebih seperti itulah gosip yang Miya dengar disepanjang lorong sekolah. Ya, berita tentang kejadian Jihoon dan Hoshi di kantin tadi sudah tersebar luas.

Jujur, aku kesal setiap mendengar gosip itu. Ingin rasanya aku menjambak satu persatu orang itu, tapi aku siapa? Yang ada aku akan berakhir di ruang BK lagi.

Sekarang pikiranku jatuh pada Park Jihoon. Dia pasti sedang butuh teman untuk bercerita. Aku pun memutuskan untuk mencarinya.

Aku menutup kuping setiap kali mendengar para siswa yang lewat sedang bergosip yang tidak - tidak tentang Hoshi dan Jihoon. Aku bahkan tak sanggup mendengarnya lagi. Kalau aku jadi Hoshi, mungkin aku sudah frustasi dan berakhir gantung diri.



Tap

Tap

Tap


Aku menaiki satu persatu anak tangga. Ya, tujuan pertamaku adalah rooftop. Karena aku pikir Jihoon akan kesana setiap ada masalah.

Dan benar saja, saat aku sampi disana, aku melihat jihoon. Orang itu sedang berdiri menatap atap - atap bangunan dengan tatapan yang kosong.

Aku memberanikan diri berjalan mendekati Jihoon. Satu dua langkah masih oke. Tapi saat aku hendak melangkah lagi, sebuah suara menginterupsiku.

" Berhenti disitu "

Sepertinya Jihoon sudah menyadari keberadaanku. Tanpa mengindahkan perintahnya tadi, aku berjalan mendekatinya lagi.

" Gue bilang berhenti disitu! Kenapa lo masih lanjut?! " ucapnya, tanpa berniat menoleh ke arahku.

Unexpected Love [Park jihoon] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang