26📌 Togetherness - END

273 19 0
                                    




🐾🐾🐾



Selama pelajaran berlangsung, Jihoon tidak bisa fokus. Ia masih merenungkan kata - kata yang miya sampaikan di rooftop tadi. Bahkan pak Seungri pun sampai dua kali menegur Jihoon untuk tetap fokus pada pelajarannya.

" PARK JIHOON! "

Ini adalah kali ketiganya Pak Seungri menegur Jihoon. Sepertinya ia sudah mulai kesal karena Jihoon masih saja tidak fokus pada pelajaran.

" I–iya pak "

" Kamu ini kenapa sih? Daritadi saya perhatikan kamu bengong terus! Fokus Jihoon! " Pak Seungri menunjuk Jihoon dengan penggaris kayu miliknya.

Jihoon menunduk, " M–maaf Pak "

" Kalau kamu tidak bisa fokus, lebih baik kamu keluar dari kelas saya! "

" Maaf pak "

Pak Seungri memijat keningnya, kemudian dia menghembuskan nafasnya gusar, " kalau sekali lagi saya lihat kamu bengong, saya akan usir kamu dari pelajaran saya! "

" Iya pak, maaf "

Yang bisa Jihoon lakukan sekarang hanyalah berusaha fokus pada pelajaran. Walaupun sulit, setidaknya ia harus berpura - pura menatap papan tulis sampai pelajaran pak Seungri selesai.

Sekarang disinilah Jihoon, berdiri disamping motor miliknya dengan pikiran yang masih acak - acakan. Bel pulang sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Setidaknya ia bisa bernafas lega karena sudah terbebas dari pelajaran Pak Seungri.


' wing wing wing wing boomerang🎶 '


Jihoon segera merogoh sakunya saat mendengar ringtone handphonennya. Ia tertegun melihat nama ibu tirinya tertera di layar handphone.

" Angkat dong, jangan dianggurin aja "

Jihoon tersentak, ia segera menyembunyikan handphone miliknya di saku. Kemudian dia menatap orang yang sudah membuatnya terkejut.

" Miya! "

Jihoon menarik nafas, kemudian menghembuskannya dengan kasar. Untung saja yang mengagetnya itu adalah Miya, jika itu woojin ataupun Jenongin, mungkin Jihoon sudah meninjunya.

" Hehe maaf "


' wing wing wing wing boomerang🎶 '


Handphonenya berdering kembali, tapi Jihoon enggan untuk mengangkatnya. Ia segera naik ke motor. Baru saja ia hendak menyalakan mesin, Miya mencabut kunci motornya.

" Ck, apa - apaan sih lo! Sini koncinya! " ucap Jihoon.

Miya menggeleng, " nggak mau "

" Siniin ih, gue mau pulang "

Jihoon mencoba menggapai kuncinya, namun dengan cepat Miya menghindar. Terpaksa Jihoon harus turun kembali dari motornya, kemudian mengejar Miya yang sudah lari ke arah lapangan.

" Ambil sini kalo bisa, wlee "

Miya menjulurkan lidahnya, dan itu membuat Jihoon tambah geram. Jihoon kembali mengejar Miya yang berdiri kurang lebih satu meter dari tempatnya.

Saat Jihoon hampir mendapatkan kunci motornya, tiba - tiba Miya terpeleset dan akhirnya tersungkur ke tanah. Dengan cepat Jihoon menolongnya.

" Sukurin! Makanya jangan suka iseng " omel Jihoon sambil membantu Miya berdiri.

Unexpected Love [Park jihoon] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang