"Sayang...aku sungguh minta maaf baru saja dua hari yang lalu kita menikah, hari ini aku harus keluar kota selama tiga hari, Are U okay Baby? "
Kecupan manis itu mendarat lembut dikening Senja. Tangan Radith membelai rambut sebahu Senja yang terurai begitu saja.
"Hm... oke.. " Senja pun mengusap lengan Radith menenangkan. "Kamu.. ga usah khawatir, fokus ya beresin pekerjaan kamu disana, Dith"
Baru dua hari menjadi Nyonya Radith, konsekuensinya adalah sering ditinggal rapat penting..paling dekat adalah ditinggal keluar kota, paling jauhnya bisa saja Senja ditinggal ke luar negeri. Tapi hal itu bukanlah masalah besar bagi Senja.
"Tapi, jangan tinggal disini.. lebih baik kmu tinggal dirumah Oma saja ya.. aku rasanya tidak tenang kalo harus meninggalkan mu sendirian disini" jelas Radith lagi, Senja pun menggelengkan kepala tanda tak setuju..
"Dith.. aku----"
"Please.... aku tidak suka disaat harus meninggalkanmu disini sendirian, walaupun sebenarnya... aku tahu kamu bisa"
"yes, you know that. aku bisa. dan aku ga mau repotin oma. Aku bisa kan minta Katherine nginep disini. "
"No. mungkin dia ingin banyak menghabiskan waktu dengan Rio kan? "
mendengar penjelasan itu, Senja merasa ada benarnya juga sih. Tapi tinggal bersama Omanya Radith di Jakarta membuat Senja merasa tidak nyaman karena Senja pikir ia akan merepotkan perempuan separuh baya yang sebelumnya belum pernah Senja temui.
Untuk keluarga di Bandung, Senja hampir seluruhnya kenal. Tapi belum untuk yang di Jakarta. Karena memang Sarah sudah terlalu banyak menyibukkan diri dari semenjak lulus kuliah beberapa tahun kebelakang ini.
"Hei sayang...kamu kenapa?" Radith mengusap wajah istrinya yang nampak kebingungan itu.
"Eh, iya..maaf..gapapa, nanti aku kunjungin Oma aja. Lagipula besok juga aku sudah kembali bekerja.."
"Okai..." tiba tiba wajah Radith mendekat ke arah istrinya, dan akan mengecup bibirnya sebagai salam perpisahan, namun reaksi Senja tidak terduga, saat itu juga wajah Senja langsung perpaling menghindari, namun untungnya Senja segera sadar karena hal itu pasti akan menyakitkan bagi Radith. Sebelum harga diri Radith sebagai laki laki dan kepala keluarga luluh lantak, Senja pun langsung mengecup pipi suaminya yang sebentar lagi akan pergi itu.
cup...
"Hati hati ya Dith...maaf barusan aku belum terbiasa kalau kita sudah suami istri"
yang baru saja terjadi itu adalah sentuhan intim pertama kali yang dilakukan Senja pada Radith semenjak jadi istrinya 2 hari lalu. Jangan harap ada malam pertama yang hangat dan menggodanya, memikirkan itu hanya akan membuat kepala Radith terasa pening saja.
Saat ini, Radith tak ingin ambil pusing karena akan banyak mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi, Radith pun memutuskan kali ini untuk mengalah pada apapun yang terjadi. Belum saatnya Radith meradang.
cup..
Radith pun membalas kecupan Senja di pipi. Sambil tersenyum dan beranjak menuju mobil karena sedari tadi Kian sudah menunggunya.
"Bye...aku berangkat.. kalau ada apa apa ataupun mau ke rumah Oma bareng supir saja, okai?"
"yess..okai" Senja melambaikan tangannya. Dari tempat yang sama Kian yang mendampingi Radith dan sudah ada sedari tadi dan menunggunya dimobil pun melambaikan tangannya.
Radith pun telah pergi...
* * *
"Ampuuuun dah Bos, romantis banget pengantin baru pake kecup - kecupan segala sebelum pergi. Sayaaaang aku pergi dulu ya...Oh iya sayang, jangan lama - lama ya, jangan lupain aku, jangan lupa kabarin aku...Gitu kan Bos pastinya kurang lebih pembicaraan tadi?" Kian menerka penuh semangat sambil terkekeh geli setelah menggodai Radith. Radith hanya terdiam saja dan memandang lurus kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S T I N Y
RomanceKenangan di masa lalu, secuil kisah cinta saat remaja akankah menjadi takdir cinta yang sesungguhnya di masa mendatang?? Setelah dipisahkan oleh waktu, seorang Jingga yang akhirnya dipertemukan kembali dengan cinta pertamanya... Senja. Dari Cint...