.........
"Okeeei,.Ket. pelan - pelan gue kan udah janji sama orang - orang yang gue sayang...salah satunya lu. Gue janji gue harus bahagia" Senja tersenyum kecil ke arah Katherine, dan Katherine pun mengusap kedua bahu Senja.
"Dari hati, sayang...lu harus ngelakuin semuanya itu dari hati. Apa jangan - jangan sebenernya lu belum.. ---"
"Akan kok, Ket..belum bukan berarti ngga akan, kan?" ujar Senja seolah tahu apa yang akan dikatakan Katherine. Dan Katherine pun tersenyum sambil menghela nafas lega.
"Iya...oke. Sorry, kok kesannya gue jadi maksain sesuatu sama lu. Sorry ya..maafin gue. Gue cuma pengen yang terbaik buat lu.. dan.. lupakan, Jingga.. "
mendengar nama itu rasanya, seperti dentuman keras dipikiran Senja. Sangat keras, seolah masih terdengar jelas walau telinganya ia tutup.
"Hm...gue udah biasa aja ko, Ket"
"Yakin?"
"Of course, gue sudah melangkah sejauh ini kan?"
"Lu udah lupain dia?"
"Sedang..seiring waktu.."
Katherine yang duduk.tak jauh dari Senja pun hanya memandang Senja sambil menopang bahu, dan tak komentar apapun. Dan senja hapal.betul ekspresi itu...ekspresi yang seolah berkata.
you are a liar!"Seriuuusan gue Ket..ini tuh sedang, i'm on my way now! gue lagi proses ini.."
jelas Senja lagi, menepis tatapan tak percaya dari sahabatnya itu."Gue ga ngomong apapun loh, Senja..."
"ya...okei, tapi tatapan lu itu yang nusuk banget melebihin kata-kata" Senja pun berdecak kesal. Mendengar itu pun Katherine beranjak dari tempat duduknya dan kemudian menangkup wajahnya sambil menghela nafas panjang.
"Oh, Gooood..Senjani Putia kamu sensitif banget sih. Hei, calm down"
Senja pun menekuk wajahnya, sebetulnya semua yang dikatakan Katherine sahabatnya nyaris benar semuanya.
"Iya, sorry, Ket..." ujar Senja perlahan dan memeluk sahabatnya itu.
"Gue emang butuh refreshing kayaknya..."
"Lo butuh honeymoon sayang.." Katherine pun tersenyum jahil ke arah Senja. Senja langsung bisa membaca ekspresi jahil sahabatny Itu.
"Okei...siapa takut" Senja pun membalas tantangan dari Katherine.
HONEYMOOOON 💕💕
* * *
SINGAPORE, Day-1"What??? honeymoon???!! " suara Radith seolah menggema dilobby hotel. Dan Kian saat itu juga segera menarik bosnya sekaligus sahabatnya menuju kamar hotel.
"Waaah... Parah banget lu..gabisa ya ngomongnya ga kenceng2"
Dalam seketika, Radith melihat ke sekitar dan memahami kenapa Kian cukup kesal. Mungkin saat ini orang - orang sedang berpikir bahwa mereka berdua adalah pasangan sejenis yang sedang honeymoon, karena tadi suaranya terlalu kencang.
"Oh.. Sorry.. Sorry gw rasanya aneh aja dengernya. " ujar Radith dengan ekspresi datar sambil berlalu menuju kamar hotel, diikuti oleh Kian.
"Ga paham gw sama lo.. "
"Saat - saat sekarang memang saat - saat gw juga ga paham sama diri gw sendiri"
"Maksudnya? "tanya Kian makin ga paham.
"Kita baru nyampe dan kayaknya gw butuh istirahat dulu, ngerefresh otak gw.. Dan kita ketemu lagi pas makan malem okei? " Radith sudah berada tepat didepan pintu kamarnya, yang bersebelahan dengan kamar Kian. Mendengar itu Kian pun hanya mengangkat kedua bahunya sambil mengiyakan.
"Okei.. Okei.. Nanti kita lanjutkan lagi keanehan-keanehan yang ada di hidup lo. Siapkan stamina Bos, kita banyak jadwal padat esok hari"
Kian pun tersenyum penuh maknake arah Radith, dan membuat Radith hanya menghela nafas panjang."Keanehan-keanehan? Ok fine! Good! Hyuhhh"
Mereka berdua pun memasuki kamar masing - masing.
* * *
21.00 Hotel Room - Singapore
Sayang..
Are u sleeping?Pesan singkat itu pun sampai ke ponsel Senja secepat kilat, Senja yang baru saja akan bercengkrama dengan tempat tidurnya pun tersenyum.
Aku baru banget mau pelukan sama guling..
Tak memakan waktu lama, pesan singkat dari Radith pun sudah dibalas Senja tak kalah cepatnya.
Entah kenapa, melihat kata sayang dari Radith selalu membuat Senja ingin tersenyum. Bahkan senyum kecil ini pun selalu berusaha Senja sembunyikan agar tidak terlihat oleh Radith yang tak lain adalah suaminya sendiri. Apalagi, ketika Senja melihat mata Radith yang sebenarnya mengingatkannya pada sesuatu yang tak bisa Senja ceritakan. Rasanya sangat aneh, membahagiakan, menenangkan, namun juga.......menyakitkan.
R: disini ga ada guling..
S: kamu memang ga suka guling, kan Dith?
R: ya...betul! Aku......
Sukanya kamu.Lagi lagi Senja tersenyum bak anak remaja yang sedang jatuh cinta. Rasanya, bila jauh begini terasa lebih ringan untuk mengekspresikan sedikit perasaannya.
S: bercanda terus..
R: hm...pengen sih tau rasanya, gimana meluk kamu..kayaknya cape aku bakal nguap semua..
Susul aku ke Singapore ya..aku beliin tiketnya.S: Dith.....
R: hm?
S: kamu kenapa...aneh banget deh malem ini
R: yes..i'm weirdo
I want to huge you....
Kiss you....
And....
Making lo-------S: ssstt...Dith , udah ih.. kamu, yang fokus kerjanya ya.....ya sayang?
R: sampai kapan.............
S: Dith....
R: sampai kapan sesuatu yang aneh ini...bisa terdengar lumrah untuk kamu...cinta yang begitu besar ini, sesek banget rasanya...
S:....................
R: oke, sayang...
Maafin aku malem ini....aku cuma ga paham, untuk apa.aku memendam semua ini...kamu tahu betul, aku......benar benar menginginkan kamu...dan aku harap, bukan hanya aku yang menginginkan hal ini....nite... See you soon, baby.....Klik.
Percakapan malam ini pun berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S T I N Y
RomanceKenangan di masa lalu, secuil kisah cinta saat remaja akankah menjadi takdir cinta yang sesungguhnya di masa mendatang?? Setelah dipisahkan oleh waktu, seorang Jingga yang akhirnya dipertemukan kembali dengan cinta pertamanya... Senja. Dari Cint...