14 | (Our Time)

32 2 0
                                    

Tahun kedua SMA

Semenjak saat itu, satu hari setelah hari ulang tahunku...aku tidak menyangka, kehadiran Jingga akan mengubah masa masa putih abuku..bahagia, bahkan terluka..

*. *. *

From : Ngga'
Heh! Dikelas jangan tidur!!

Tiba - tiba ponsel Senja bergetar karena ada pesan masuk, dan melukis senyum tipis diwajah Senja. Lebih tepatnya adalah senyum bahagia yang hanya ia rasakan sendiri.

Dipelajaran matematika yang super amazing ini Senja membutuhkan konsentrasi extra agar materi bisa ia pahami, ditambah matanya yang berat karena semalam tidur larut.

Aku..ngantuk beuut.
Sent.

From :Ngga'
Sorry...gara-gara aku

Tuh sadar!
Sent.

From: Ngga'
Nanti aku bikin mata km melek ya..

How!! Udah..aku mau fokeeeus nih. Ma-te-ma-ti-ka!
Sent.

Percakapan disela sela pelajaran Matematika pun terhenti. Sudah cukup membuat Senja seperti orang aneh, karena tersenyum - senyum sendiri. Hingga Senja tak sadar sedari tadi Katherine sahabatnya memperhatikannya.

Kenapa sih!! Begadang.lagi??? Udah kaya bapa bapa aja, ronda.
Celetuk Katherine konyol dan agak ngeselin,

Senja menoleh ke arah Katherine sambil mengamankan ponselnya.

Nah, lu kan tau...kalo gue emang bapa bapa ronda. Seminggu 3x ronda. Kalau ga ada gue...kejahatan akan merajalela.
Celetuk Senja sambil nyengir ngeselin ke arah sahabatnya. Katherine hanya berdecak mendengar yang dikatakan Senja.

Palingan juga ronda sama si anak belagu itu kan?
Ujar Katherine 💯, langsung tepat sasaran. Dengan ekspresinya yang santai masih dengan memperhatikan pelajaran.

Apaan sih..
Senja mencubit perut Katherine yang tertawa kecil, puassss!!

Hmmmm...apaan sih?? beneran kan? Ngapain coba dia? Pasti cerita lagi kan ke lu? Curhat? Hm...judulnya doang curhat, suka kali dia sama lu..
Ujar Katherine lagi masih sambil memperhatikan guru, dan ekspresi datarnya yang menyebalkan karena sudah menebak apa yang terjadi tepatttt!! Dan membuat Senja mati kutu.

Mendengar itu, Senja pun berpangku tangan..dan menghela nafas panjang, diam - diam melihat ke arah bangku belakang tempat Jingga berada. Laki - laki itu terlihat sedang memperhatikan pelajaran matematikanya dengan ekspresi wajah yang Senja yakin cuman "ngangguk - ngangguk pura-pura ngerti".

Iya memang laki - laki itu, manusia teraneh yang kini berada dalam penggalan waktunya. Namun, laki - laki itu juga yang telah membuat Senja memiliki rahasia besar pada sahabatnya.

Katherine tidak mengetahui, apa yang telah terjadi diantara Senja dan Jingga. Lebih tepatnya, sampai saat ini. Entah untuk esok lusa, mengingat intuisi sahabatnya itu yang cukup tajam.

Tuk!!!

Tak lama kemudian ada penghapus mendarat manis dimeja Senja, membuyarkan sedikit pikirannya. Senja pun menoleh kearah samping kanannya dan tak lama kemudian, Jingga ada disana dengan tersenyum super menyebalkan.

Senyum tengil yang diam- diam aku suka.
Batin Senja.

Apaan? Senja bertanya pada Jingga dengan nada perlahan, karena takut terdengar oleh Bu Sukma, guru mata pelajaran Matematika.

D E S T I N YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang