Ketangkasan

1.6K 242 9
                                    

Tidak dapat dipungkiri Yunho sedih, sekuat hati agar air mata tidak jatuh ke pipinya. Dadanya terasa sesak, saat melihat pandangan mata teman-teman kerjanya yang masih tidak rela dan tidak percaya bahwa Yunho baru saja di pecat oleh “Manager Kepiting” restoran ini.

Satu persatu Yunho menyalami dan memberi pelukan kepada seluruh rekan-rekannya yang sudah bersamanya sekian lama. Yunho selalu mengatakan “Its, Okay” “Gak papa “ “Aku baik-baik saja” “ kepada seluruh rekan-rekan kerjanya.

“Dasar otak kepiting, apa dia nggak menyesal melepas aset berharga restoran ini, Yunho itu kan orang yang menyenangkan, pekerja keras, tidak suka mengeluh. Aku yakin manager kepiting itu akan menyesali keputusan bodohnya ini.” Kang Daniel menggerutu tidak yakin keputusan sang manager benar adanya dengan memecat Yunho.

“Dia baru nyahok nanti kalau omzet restoran ini turun, karena Yunho itu pemanis, penarik, dan pemikat  pelanggan.” Hwang Jingyoun bekomentar seolah mengamini rekan kerjanya.

“Haiz, kau bisa saja bro….” Kang Daniel menggusak rambut Jingyoun yang menyenderkan badanya di meja kasir. “Tapi emang benar juga katamu.”

“Dan aku juga merasa rugi kalau Yunho tidak ada.”

“Rugi kenapa?.”

“Tentu saja, pengunjung-pengunjung cantik, dengan pakaian sexy berpaha mulus, dada montok buah papaya gantung membentuk belahan celengan akan jarang terlihat, karena mereka adalah penggemar Yunho, kalau Yunho tidak ada mereka pasti akan malas datang kesini, mereka itu seperti lebah yang mengerumuni Yunho.”

“Anjay….Hwang Jingyoung otakmu mesum banget. Untung Yunho bukan orang sepertimu” Kang Daniel menoyor kepala otak mesum Jingyoung.

“Yunho mahluk aseksual, dia hanya berkembang biak dengan pasangan khusus yang mempunyai chemistry feremone dengannya saja.”

“Istilah apalagi itu?” Daniel penasaran dengan bahasa konyol Jingyoun.

“Kau cari saja di Halmoni Google, otak kasirmu ngak bakalan ngerti kalau mendengar penjelasanku.” Dengan cuek Jingyoun meninggalkan Daniel.

“Jingyoun sialan……

Skip time....

Menjelang senja Yunho baru saja turun dari kendaraan umum yang biasa digunakannya untuk pergi dan pulang kerja. Pikirannya berubah tidak langsung menuju rumah tinggalnya, Yunho baru ingat ada beberapa kebutuhan kesehariannya yang sudah habis, sehingga dia memutuskan ke arah minimarket yang sedikit menjauh ke arah rumahnya.

Sejak dari halte dekat restoran Yunho sudah merasa ada yang janggal. Ekor mata musangnya menangkap gelagat bahwa ada yang mengikutinya sampai sekarang. Yunho tetap tenang menapaki jalannya, sesaat kemudian dia pura-pura menjatuhkan dompet dari sakunya. Ada empat orang yang mengikutinya sedang-berpura-pura ngobrol saat Yunho berhenti dan berjongkok mengambil dompetnya kembali.

Pada satu blok persimpangan pertokoan yang sebagian besar telah tutup, Yunho berjalan cepat kemudian berbelok dan berhenti menyadarkan badanya di tembok, menunggu orang yang mengikutinya lewat. Dan benar saja, saat Yunho sudah tidak berada dalam jangkauan pandangan keempat orang tadi mereka nampak kebingungan mencari arah mana yang diambil Yunho.

“He emm, Kalian mencariku?” Yunho berdehem dan mengejutkan keempat orang tadi. Keempatnya sejenak saling pandang.

“Aku tidak kenal kalian dan merasa punya masalah dengan kalian, katakan siapa yang menyuruh kalian.” Yunho berdiri dengan kuda-kuda waspada, kedua tangannya berada di kedua saku celananya.

Empat orang dengan perawakan kekar berisi, namun dengan tinggi lebih pendek dari Yunho merapat berjajar di hadapan Yunho.

“Kau tidak perlu, siapa yang menyuruh kami. Yang jelas bos kami tidak suka denganmu yang mengganggu urusannya.” Orang yang paling sangar mukanya menunjuk Yunho dengan tatapan intimidasi.

Permata TerselubungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang