Seulgi kembali ke aktivitas sekolah biasanya. Hari ini ada Olimpiade Matematika yang selalu diselenggarakan di sekolah Revel High School. Seperti biasa Seulgi akan menjadi perwalian untuk Olimpiade ini. Seulgi kali ini satu kelompok dengan Wendy juga Joy. Olimpiade ini berbentuk tim seperti cerdas cermat. Namun, mereka harus menjawab jawaban dengan menunjukkan jalan untuk jawaban tadi."Eonnie, semangat ya..." Yeri memberikan semangat untuk Seulgi. Karena sejak pagi tadi, Seulgi benar-benar tampak tidak fokus.
"Ne, ini Olimpiade yang bergengsi. Kau harus mempertahankan tahta sekolah, Bad Ass" Moonbyul ikut menyemangati. Tapi, Seulgi masih sangat lemas.
"Sunbae, Fighting!" Joy memberikan semangat lagi. Seulgi masih diam.
"Wae? Kau sakit ya?" Tanya Wendy dan barulah Seulgi menggeleng.
"Kau butuh beer?" Tanya Moonbyul dan segera tangan Yeri memukul bahu Moonbyul.
"Kau mau apa, Kang? Biar aku ambil di kantin. Nanti, kau bayar setelah selesai ini" Tanya Mark menambahkan. Moonbyul melayangkan pukulannya ke bahu Mark.
"Aku tidak butuh apa-apa. Aku mau ke toilet dulu" Ujar Seulgi dengan lemah dan berjalan menuju toilet lantai satu.
Mereka semua sangat aneh melihat Seulgi. Benar sih, kalau Seulgi tak perlu belajar karena dia pasti akan membereskan seluruh pertanyaan. Juga ada, Wendy dan Joy yang sangat pintar di sekolah ini. Tapi, mereka butuh Seulgi. Karena Seulgi selain Bad Ass, dia ajaib.
"Dia sudah makan tadi pagi?" Tanya Wendy dan Yeri mengangkat bahunya.
"Sekedar makan pringles begitu?" Tanya Moonbyul menambahkan. Yeri menggeleng.
"Dia tak selera apapun. Eonnie, sangat aneh sejak sabtu kemarin" Jawab Yeri.
Semuanya yang ada disana tidak begitu paham dan tidak ingin membahas apa-apa. Moonbyul juga Mark tahu kalau sabtu kemarin, adalah setahun kematian Kang Daniel. Wendy merasa masalahnya tidak terlalu serius. Tapi, untuk Joy. Dia teringat semalam apa yang dikatakan Irene.
"Mungkinkah karena Bae seonsaengnim?" Tanya Joy memecahkan. Semua mata tertuju padanya.
"Apa mereka bertengkar lagi?" Tanya Moonbyul, Joy cepat menggeleng. Kemudian ingin melanjutkan kalimatnya. Tapi, Yeri langsung menarik lengan Joy.
"Duh, Sunbae, sepertinya perut ku sakit. Temani aku ke toilet, ya" Jelas Yeri tanpa menunggu jawaban dari Joy dan segera menariknya dari sana.
"Kakak -adik ini, sama-sama aneh" Ujar Mark memperhatikan.
***
----Toilet 1st Floor
Seulgi membasuh wajahnya dan ingin sekali bersikap seperti biasa. Tapi, tampaknya dia tidak bisa. Dia memandangi wajahnya yang tampak lesu. Dia tidak tidur semalam, tidak selera makan juga. Dia bahkan tidak bisa berpikir.
"Ayolah, Bad Ass, kau bisa. Pasti bisa" Seulgi meneriaki dirinya sendiri. Kemudian terdengar suara pintu toilet yang terbuka dan memunculkan sosok yang membuatnya menjadi seperti ini. Seulgi menatap sosok itu dari kaca toilet dengan tatapan yang cukup sinis.
"Apa? Ingin bertengkar dengan ku sekarang, huh?" Tanya Irene mulai dengan kata-kata kasarnya. Mengingat disini pertama kalinya dia menemukan Seulgi dengan keadaan mabuk dan kejadian aneh tak terduga juga datang.
Seulgi menatap suntuk dan seakan tidak perduli. Begitu juga dengan Irene. Kemudian Irene membasuh wajahnya. Padahal cuaca tidak begitu panas. Seulgi melihat itu. Seulgi melihat jenjang leher Irene yang putih. Membuatnya menelan ludahnya untuk kedua kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD ASS
Fiksi Penggemar"Irene Bae, diminta menjadi seorang pengajar Bahasa Inggris di sebuah sekolah swasta oleh teman masa kecilnya. Baru satu hari ia menjadi seorang guru, tetapi dia mendapatkan kejadian yang tak mengenakkan. Dia bertemu dengan seorang Bad Ass, Kang Seu...