Eight

3.3K 100 2
                                    

Hari ini Kelana akan menemani Aksa berkunjung kerumah Sakit untuk menjenguk mama Nya yang sedang terbaring di rumah sakit

"kamu gak keberatankan kalau nganterin saya jenguk mama saya" ucap Aksa memulai pembicaraan

"santai aja, lagi pula juga di rumah saya gak ada kegiatan" ucap Kelana

Mereka berdua memasuki ruang inap mama Aksa

"assalamualaikum" ucap Aksa, ada satu orang perempuan yang menemani mama nya Aksa

"wa'alaikumsalam, wah sama siapa nih Aksa" sambut perempuan tersebut

"ini Kelana mba temen Kuliah"

"Aira, kakaknya Aksa" Aira mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Kelana

"Kelana mba" Kelana membalas jabatan tangan Aira

Aksa sedang berbicara dengan mamanya sedangkan Kelana sedang mengobrol dengan Aira, jadi Aira itu adalah guru. Dan Ayah Aksa dan Aira sudah meninggal sejak Aksa masih sekolah menengah pertama

*
Kelana menemani Aksa mengambil obat di apotek rumah sakit

"Lana kamu tunggu situ aja" ucap Aksa menunjuk kursi di ruang tunggu

Kelana menurut dan duduk di kursi tunggu "loh Kelana kamu di sini siapa yang sakit"

Kelana mendongak "eh Mortha, gak cuma nganter temen"

"oh gitu, kirain tante Reni yang sakit" Mortha mengangguk

"nah itu dia temenku" telunjuk Kelana kearah Aksa

"hai" sapa Aksa ke Mortha

"Aksa ini Dokter Mortha tetanggaku"

"Aksa, senang berkenalan dengan anda dok" ucap Aksa dengan tersenyum, Mortha hanya tersenyum dan mengangguk

"kalau begitu saya permisi dulu" ucap Mortha dengan senyum yang di paksakan tanpa melihat kearah Kelana dan saat itu pula Kelana merasa bersalah, entah titik salahnya ada dimana tetapi Kelana merasa sangat bersalah

*

Aksa mengantar Kelana sampai depan gerbang rumahnya "gak mau mampir dulu" tawar Kelana

"ehm boleh deh" Aksa mengikuti di belakang Kelana

Reni mama Kelana sudah berdiri di depan pintu "assalamualaikum tante" Aksa mengucapkan salam dan bersalaman dengan mama Kelana

"wa'alaikumsalam, masuk dulu" ucap mama Kelana dengan tersenyum dan memberikan Aksa jalan untuk masuk

Reni membawa sesuatu yang tadi diambilnya dari dapur "kebetulan banget kamu dateng, tante abis buat kue. Ayo dicoba"

"oiya, kamu yang waktu itu anterin Kelana pulang kan, kenapa gak mampir"

"iya tante, waktu itu mau hujan jadinya saya gak mampir deh, oiya saya lupa nama saya Aksa"

"oh jadi nama kamu Aksa, temen Kelana atau gebetannya nih" tanya Mama Kelana dengan cekikikan

"mama apasih" Kelana yang baru datang membawakan minuman untuk Aksa

"eh kamu, yaudah deh mama mau ke dapur dulu. Aksa tante tinggal dulu ya"

"makasih ya tante kuenya" Mama Kelana hanya tersenyum menanggapi

Kelana duduk di sofa depan Aksa "maaf ya mama emang suka gitu"

Aksa tertawa "santai aja"

"gimana kuenya enak"

"enak banget, ini muffin ter-enak yang pernah saya coba. Dulu mba Aira pernah buat tapi gagal"

"memang mama yang paling jago buat kue ini saya juga pernah buat tapi gagal"

Aksa tertawa menanggapi "berarti kamu senasib dengan mba Aira"

*

"tante saya pamit" Aksa bersalaman dengan mama Kelana

"sering-sering main ya, nanti tante buatin kue yang lain"

"Kelana ambil kue yang tadi buat mama Aksa" Aksa menerima pemberian mama Kelana

"makasih ya tante" ucap Aksa

Kelana mengantar Aksa sampai depan rumah "hati-hati" Aksa melambaikan tangannya dan melajukan motornya, Kelana membalas lambaian tangan Aksa dan memandangi Aksa hingga hilang di telan tikungan

"wah siapa tuh kak Lana" ucap seseorang di samping Kelana

"yaampun Jani, kaget aku" Kelana memegang dadanya dramatis

"ihh kak Lana lebay deh, siapa tadi pacarnya ya"

"Bukan, ayo masuk mamaku buat kue kamu harus coba" Kelana berlari memasuki rumahnya di ikuti Jani di belakangnya

******

Jangan lupa untuk Vote dan Comment
Terimakasih 😇

Love You Pak DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang