"Aku punya hatimu, tapi tidak ragamu."
🥀 🥀 🥀
Bel istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu. Dan di sinilah sekarang Nadya dan Nayla berada, di tempat di mana kumpulan siswa berdiri berdesak-desakan demi mendapat sepiring makanan. Nadya dan Nayla yang memang mempunyai badan sedikit lebih ramping dan lebih kecil itu langsung menyusup dengan mudahnya.
"Kamu yang beli minum, aku beli makan ya, Nad." kata Nayla lalu menyusupkan diri ditengah kumpulan siswa lain yang sedang menunggu atrian.
Nadya sendiri langsung menuju tempat Mak Edah untuk membeli jus mangga dan juga jus jeruk seperti biasanya.
"Mak, aku jus biasa ya!" kata Nadya yang telah berhasil menyusup dan sampai di barisan paling depan.
"Siap neng," kata Mak Edah lalu menyiapkan pesanannya. 5 menit kemudian pesanan Nadya telah siap, cewek itu akhirnya keluar menuju meja yang kosong.
Nadya mendudukam diri dengan tenang menunggu Nayla datang membawa makanannya.
"Nih, gila capek sumpek pula." kata Nayla yang kini sudah duduk di depan Nadya dengan menyeruput jus jeruknya.
"Hehe sama kalau gitu, makasih ya." kata Nadya kemudian memakan baksonya dengan lahap.
"Boleh gabung?" tanya siswa di belakang Nadya. Reflek Nadya langsung menoleh ke arah belakang.
"Eh Revan." panggil Nayla sedikit gugup mengingat dirinya yang menyalahkan Nadya kemarin. Sedangkan Nadya menaikkan alis kirinya. Ada apa dengan Revan? Tumben minta gabung, biasanya cowok itu selalu gabung dengan anak cowok lainnya.
"Jadi boleh gabung?" tanya Revan sekali lagi.
"Boleh."
"Gak."
Ucap Nayla dan Nadya berbarengan. Nadya langsung menggelengkan kepala dengan cepat. "Gak boleh, Ketos dilarang duduk di sini!"
"Nad, gak boleh gitu dong lihat semuanya udah penuh, kasihan." kata Nayla dengan nada memelas. Ah sial sekali, Nadya terpaksa berbagi tempat duduk dengan cowok sinting itu.
Tanpa menunggu jawaban Nadya, Revan segera mendudukan diri di sebelah Nadya dan langsung memakan nasi gorengnya dengan santai.
"Modus!" kata Arisen tajam kepada Revan saat dirinya mendudukan diri di sebelah Nayla.
"Arisen!" tegur Nayla kepada Arisen agar tidak memulai keributan.
"Lo tukeran sini!" perintah Arisen tajam. Uh cemburu dia.
"Gak, udah sih sama aja." kata Revan masih dengan tampang santai. Sebenarnya dalam hati ia takut juga, dirinya tidak ingin di cap sebagai orang ketiga, tapi demi mendapatkan Nadya dia tidak akan takut!
"Nad, tukeran sama Nayla ya?" pinta Arisen memelas.
Nadya hanya menggelengkan kepala singkat. Dirinya benar-benar malas jika harus berpindah tempat duduk hanya karena Arisen.
"Udah si, Sen. Kamu makan aja." kata Nadya dengan lembut agar Arisen tidak ribut lagi.
"Ya." kata Arisen cuek lalu melahap makanannya dengan kesal seperti anak kecil yang merajuk meminta mainan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Mantan (Selesai)
Teen FictionJudul awal : NadyArisen FOLLOW DULU SEBELUM BACA! PERINGATAN : ⚠ MEMBACA CERITA INI SEDIKIT MENGURAS EMOSI ENTAH KEPADA TOKOH CERITA ATAUPUN KEPADA PENULIS. 🚫 Jangan masuk kalau gak suka banyak typo. Hehe, soalnya pasti banyak typo bertebaran. Hati...