0.06

3.6K 195 18
                                    

"Ingin rasanya berteriak ke semua orang bahwa sebenarnya aku terluka. Namun, apalah daya. Aku hanya bisa tersenyum dan mengikuti alurnya."

🥀 🥀 🥀

+62877********

Tc. Save Revan 💕

Ga disave awas aja!

Inget disave ya!

"Ini serius?!" tanya Nayla dengan mata yang masih melotot melihat pesan dari Revan di handphone sahabatnya itu.

"Menurut kamu serius gak?" cuek Nadya yang malas dengan pertanyaan konyol dari gadis di depannya itu.

Sudah jelas bukan si ketos sinting itu mengirimnya pesan? Toh pesannya masih ada di handphone Nadya. Entah ini Nayla yang lola atau gimana. Yang jelas Nadya malas menanggapi sahabatnya itu.

"Wey!" tiba-tiba Nadya berteriak keras membuat Nayla mengalihkan perhatiannya kepada Nadya.

"Kenapa sih?" tanya Nayla pelan dengan menggerakkan dagunya.

"Rambut aku ditarik dari belakang." jawab Nadya kesal.

"Siapa yang narik?"

"Nih anak satu kurang hiburan." kata Nadya sambil menunjuk Faya. Faya yang hendak duduk di sebelah Nadya pun hanya tersenyum menunjukan giginya.

"Yang lain mana?"

"Tuh baru jajan, Nay."

"Oh iya iya." jawab Nayla singkat lalu kembali mengamati pesan dari Revan.
Gadis itu sibuk berpikir dari mana sih ketos ganteng, tapi galak itu mendapat nomor milik Nadya. Kalau cuma gara-gara hukuman buang sampah Nadya sama Revan bisa dekat, dirinya benar-benar menyesal.

Ditatapnya Nadya dengan cemberut. Detik berikutnya Nayla menyerahkan handphone Nadya dengan kesal.

"Lah, lo kenapa Nay?" tanya Dena yang baru saja tiba bersama dengan Kai, Citra, dan juga Fani.

"Mukanya jelek amat!" cela Fani yang sekarang sudah duduk dan sibuk meminum es jeruknya.

"Tuh si Nadya dapet co.. aww!" terpaksa ucapan Nayla terpotong karena kakinya telah diinjak oleh Nadya diiringi dengan tatapan menusuk seolah berkata 'jangan bilang-bilang ke yang lain!'

"Lah kenapa, Nay?" tanya Nadya dengan wajah sok polosnya.

"Gak apa-apa." jawab Nayla malas melihat wajah Nadya.

"Ah si Nayla mah emang gak jelas!" ejek Dena ringan sambil memasukkan mie ke dalam mulutnya.

"Iya, dasar labil!" Faya yang setuju dengan Dena.

"Hahaha." tiba-tiba Citra tertawa sendiri membuat keenam cewek itu melihat kearahnya dengan tatapan bingung.

"Dia kenapa?" tanya Nadya polos, benar-benar bingung dengan tingkah Citra yang tiba-tiba tertawa seperti orang gila.

"Hahaha.. Itu sendoknya jatuh ketendang sampe pojok." jawab Citra masih diiringi tawa bahkan hingga mengeluarkan air mata.

"Lah apa lucunya?" tanya Nadya lagi yang di ikuti anggukan dari teman-teman yang lain.

"Ya lucu aja haha.."

"Halah udah biarin aja. Citra emang receh." Dena malas menanggapi Citra yang sering seperti itu jika berkumpul.

Hey Mantan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang