Menjadi mahasiswa baru di universitas terbaik Korea memang tidak seindah ekspektasi. Semua orang sibuk dengan tugas masing-masing tanpa ada niatan menunda tugas yang harus mereka selesaikan sesuai deadline sang dosen barang satu menit pun. Dan hal itu juga berlaku sama untuk Yeonsoo dan Daerim.
Hari ini tugas yang diberikan oleh dosen-dosen pecinta kesusahan mahasiswa itu tidak tanggung-tanggung. Hampir semua dosen menginginkan tugas mereka selesai di hari yang sama tanpa memperdulikan betapa pusingnya mahasiswa karena tugas-tugas itu.
"Yeonie, ke kantin yuk! Laper nih." Ajakan Daerim itu tak sedikit pun digubris oleh gadis disampingnya. Entah itu karena earphone yang menyumpal kedua telinganya atau semangat Yeonsoo yang terlalu tinggi untuk mengerjakan tugasnya sampai dia terlalu khusu'.
"Woyy! EUN YEONSOO!! LO ITU DENG…"
"Gak usah teriak, telinga gue masih berfungsi dengan baik sebaik-baiknya." Potong Yeonsoo datar tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop dan buku tebal di depannya.
"Lo ngeselin sih." Ucap Daerim pelan saat menyadari semua mata sedang memperhatikannya.
"Yeonie, kantin kuy!" Ajak Daerim lagi dengan tangan memegang lengan Yeonsoo dan hendak menariknya sebelum sang empunya menarik kembali tangannya.
"Lo duluan aja. Gue mau ke perpus dulu ngembaliin buku." Tolak Yeonsoo sembari mengangkat buku tebal yang dijadikannya referensi tugas tadi.
Tanpa mengindahkan celotehan Daerim, Yeonsoo segera beranjak meninggalkan Daerim yang masih saja menggerutu kesal.
Sesampainya di perpustakaan, Yeonsoo mendatangi Seungcheol seorang mahasiswa semester lima yang yang bekerja sebagai penjaga perpustakaan saat sedang tidak ada jadwal kuliah.
"Kak, saya ingin mengembalikan buku." Seungcheol yang murah senyum selalu menunjukkan senyumnya kepada semua mahasiswa yang masuk ke perpustakaan dan Yeonsoo pun tak luput dari jajaran mahasiswa pecinta senyum manis Seungcheol itu.
"Lo itu kebiasaan banget. Udah gue bilang dari kemarin-kemarin gak usah terlalu formal masih aja ngeyel." Ucap Seungcheol dikala tangannya mengambil buku yang disodorkan Yeonsoo.
"Ini itu bukan formal. Tapi sopan santun pada kakak tingkat."
'Alasan itu lagi'. Pikir Seungcheol.
"Gak kreatif banget sih lo pake alesan itu terus. Jadi, bosen gue dengernya. Saking bosennya gue sampe apal." Yeonsoo hanya terkekeh geli mendengar ucapan kakak tingkatnya itu.
"Bebas dong. Kan emang itu juga alasannya." Timpal Yeonsoo.
"Terserah lo. Nih, simpen sendiri gue lagi banyak tugas." Seungcheol menyodorkan buku yang tadi dipinjam Yeonsoo.
"Emang kapan sih kak seungcheol yang murah senyum ini pernah nyimpen buku yang dipinjem sama mahasiswa disini ke tempat semula. Tahu juga enggak kan." Yeonsoo hampir saja melepaskan tawanya saat melihat raut wajah Seungcheol. Kalau saja ini bukan perpustakaan, sudah dapat dipastikan dia akan tertawa sekeras-kerasnya tanpa henti.
"Terlaknatlah dirimu wahai maba yang sopannya gak ketulungan."
Yeonsoo hanya meng'iya'kan ucapan Seungcheol dan mulai berjalan menuju rak tempat menyimpan buku yang dipinjamnya itu. Dan rasa lapar yang dirasakannya sukses membuat dia berlari terburu-buru setelah menyimpan buku itu dengan rapi.
Namun, seakan dunia tak membiarkannya untuk segera melahap makan siangnya, beberapa laki-laki di depannya menghalangi jalannya.
"Uji kan baik, kerjain tugasnya bareng ya." Ucap salah satu laki-laki di depannya kepada temannya yang sedikit lebih pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuliah | Wonwoo ver.
Random"Won, lo beneran suka sama dia?" Wonwoo berhenti lalu menoleh pada Woozi. "Dia siapa?" tanyanya singkat. "Anak fakultas sebelah yang lo ajak ngobrol tadi," balas Woozi menunjuk tempat Wonwoo mengobrol beberapa saat yang lalu. "Oh..." Wonwoo kembali...