Chap [8]

263 32 0
                                    

Duduk berdua di kafe dengan orang yang disukai adalah salah satu harapan Wonwoo sejak dulu. Dia tak pernah menyangka jika harapan yang telah diangan-angankannya itu kini jadi kenyataan yang manis.

Menatap Yeonsoo yang duduk di pinggirnya juga mungkin akan jadi kebiasaan Wonwoo ke depannya. Ah, gadis itu memang enak dipandang. Bukan karena Yeonsoo cantik. Entahlah, Wonwoo akui Yeonsoo memang cantik dan itu hanyalah nilai plusnya, karena di satu sisi Wonwoo merasa bukan hal itu yang membuatnya begitu tertarik pada sosok gadis berambut hitam legam itu.

Saat sedang sibuk mencuri-curi pandang pada Yeonsoo, sebuah notifikasi dari sns membuatnya mengalihkan pandangan.

Setelah dilihat, ternyata itu adalah notifikasi dari unggahan @bong.bong_han salah satu mahasiswa baru yang beberapa waktu lalu mengikuti akun sns Wonwoo. Wonwoo tidak mengikuti orang itu, dia hanya mengaktifkan notifikasi unggahan orang itu karena masih penasaran dengan sosoknya.

 Wonwoo tidak mengikuti orang itu, dia hanya mengaktifkan notifikasi unggahan orang itu karena masih penasaran dengan sosoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bong.bong_han 10.45 For the first time♡

Tapi ini, bukankah ini foto tempatnya kini berada?

Wonwoo mengalihkan pandangannya, mencari latar dari unggahan itu. Dan gocha! Tempat itu tepat berada di belakangnya. Itu adalah sudut pandang kafe ini jika diambil dekat pintu menuju kamar mandi. Melihat foto itu membuat Wonwoo tahu kalau orang itu ada kemungkinan baru saja dari toko ini.

Mengapa Wonwoo begitu yakin? Itu karena gantungan-gantungan lampu yang tercetak jelas disana. Toko ini juga memiliki pengaturan kombinasi menu yang berbeda setiap harinya. Dan lagi ini baru hari ke-10 setelah The Cornsweet dibuka. Ah, lihatlah itu! dia bahkan memberitahukan kapan foto itu diambil 10.45, tepat 10 menit yang lalu.

"Kak?" Yeonsoo jadi bingung sendiri melihat kelinglungan Wonwoo. "Kak Wonwoo, gak apa-apa?"

"Hah? Oh, gue oke." Saking fokusnya Wonwoo sampai melupakan Yeonsoo yang berada di sampingnya.

Merasa Wonwoo sudah kembali sadar, Yeonsoo kembali menatap ponselnya dan melihat unggahan teman-temannya.

Ah, lihatlah itu. Ck, mereka pergi ke tempat karaoke tanpa dirinya. Oke, it's fine dia tidak peduli.

Apakah karena ini sudah mulai siang jadi Yeonsoo merasa udara semakin meningkat.

Kerutan terlihat di dahinya, saat ada seseorang yang menyukai unggahan terbarunya. Itu adalah foto latar toko ini, setidaknya meskipun terpaksa pergi ke tempat ini bersama Wonwoo, Yeonsoo tetap harus mengabadikannya.

"Eoh? Ini…"

@jeon.won

Yeonsoo ingat itu adalah nama akun sns yang Daerim ikuti menggunakan sns-nya. Yeonsoo itu jarang mengikuti orang, kebanyakan dari mereka adalah idol kesukaannya dan teman-temannya. Jadi dia bisa ingat siapa saja yang diikutinya.

Setelahnya, datang notifikasi direct message dari orang terkait.

Jeon.won

Lo anak univ. Seoul?

Kok lo tahu?

Gue liat unggahan lo yang lagi di perpus. And the fact, gue juga anak kampus lo.

Ohhh, kirain

Lo maba?

Hmm

Oke.

Siapa sebenarnya orang ini? Tapi kayaknya ini orang seangkatan deh ya sama gue, ya udah sih gak usah pake bahasa formal.

Ternyata emang bener firasat gue dia itu mahasiswa baru. Dari caranya bales pesan gue, dia kayaknya gak tahu kalo gue ini kakak tingkatnya. Ya udah lah ya, gue juga cuman kepo aja.

Wonwoo dan Yeonsoo terlalu fokus pada ponsel masing-masing sampai tidak sadar akan kedatangan pelayan yang membawa pesanan mereka.

"Loh, ini es krim sejak kapan ada disini?" Yeonsoo menanggapi pertanyaan Wonwoo dengan gelengan kepala. Dia juga mana tahu akan hal itu.

"Nih punya lo," Yeonsoo menerima es krim coklat pesanannya.

Matanya bahkan berbinar melihat es krim itu saat berpindah tangan dari Wonwoo. Senyuman tertahan di bibir Wonwoo melihat kepolosan Yeonsoo.

Sepertinya Yeonsoo adalah penggemar coklat. Dari cara Yeonsoo menatap es krimnya saja Wonwoo tahu kalau gadis ini juga menyukai es krim. Tatapan itu persis seperti tatapan Naeun—sepupu Wonwoo yang berusia 6 tahun—saat ia ajak jajan.

Tapi entah kenapa melihat betapa lahap dan berbinarnya Yeonsoo memakan es krim itu membuat Wonwoo jadi meneguk ludahnya kasar. Kenapa es krim itu terlihat lebih enak dibanding es krim vanilla miliknya?

"A-anu, boleh aku mencoba es krim milikmu?" Tepat ketika Yeonsoo menatap Wonwoo, laki-laki itu mengalihkan pandangannya dengan telinga yang memerah, malu.

Dasar mulut! Sepertinya karena terus melihat Yeonsoo, Wonwoo justru jadi semakin terpaku pada es krim coklat itu. Ya ampun, padahal dia bukan penyuka coklat tapi hanya dengan melihat Yeonsoo seperti itu dia malah...

...Ah, sudahlah.

Wonwoo melirik-lirik Yeonsoo dengan kaku. Ia malu sekali.

"Eh, jangan salah paham dulu. G-gue...entah kenapa...es krim lo..."

Apa lagi yang keluar dari mulutmu itu Jeon Wonwoo! Yeonsoo bahkan sampai tidak bisa berkata-kata. Dia pasti mengira kalau kau itu aneh sekali. Bagaimana bisa kau...eh?

Tatapan Wonwoo beralih pada Yeonsoo yang tiba-tiba tertawa keras dengan sendirinya. Ini aneh. Tawa itu, ini pertama kalinya Yeonsoo tertawa lepas saat bersama Wonwoo. Tawa itu begitu terdengar murni dan bahagia dalam telinga Wonwoo.

"Ternyata kakak bisa lucu juga, ya." Yeonsoo menyeka air yang keluar di pelupuk matanya. Itu suatu hiburan yang tak terduga.

"Lo bilang itu lu-cu?" Wonwoo speechless. Bagian mana yang lucu di mata Yeonsoo?  Itu justru memalukan untuk seorang Jeon Wonwoo.

"Maaf, kak. Abis aku gak nyangka banget kalo kakak bisa malu kayak tadi," balas Yeonsoo yang masih berusaha mengenyahkan ekspresi Wonwoo yang menggemaskan itu.

"Nih, kak." Yeonsoo meletakkan sesendok es krim coklatnya pada sendok Wonwoo yang sejak tadi dipegangnya. Ia bahkan baru sadar jika dirinya belum mencoba sedikit pun es krim vanilla itu.

"Ini, maksudnya apaan?"

"Katanya tadi kakak mau nyoba es krim aku. Jarang-jarang loh aku mau berbagi es krim."

Mendengar hal itu, seperkian detik kemudian es krim itu telah tandas bersih masuk ke mulut Wonwoo, takut jika Yeonsoo akan berubah pikiran. Dan Yeonsoo lagi-lagi menertawakan tingkah lucu Wonwoo itu.

Dari sana, dimulailah obrolan yang benar-benar terjadi tanya-jawab oleh keduanya dan bukan hanya Wonwoo saja yang selalu berbicara. Untuk kali ini sepertinya Wonwoo harus berterima kasih pada es krim coklat itu. Karena jika tidak, akhir dari pertemuan ini sudah tercetak jelas di kepala Wonwoo.

Begitu juga dengan Yeonsoo. Setidaknya hal itu membuka mata Yeonsoo bahwa Wonwoo adalah orang yang patut ia perlakukan baik dan mungkin juga patut ia hormati karena tanpa ia harus lihat jauh ke dalam, tatapan Wonwoo itu telah mengatakan bahwa Wonwoo adalah orang yang cukup pintar.

Mungkin setelah ini The Cornsweet akan jadi saksi dimana mereka pernah ada untuk mengenal satu sama lain.

__TBC__

Kuliah | Wonwoo ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang