Jangan lupa kalo ada typo kalian bilang yoo(◍•ᴗ•◍)
Happy reading....
.
.
..
Ketika sedang menunggu giliran pemutaran film, Daerim menelepon menanyakan kepulangan Yeonsoo. Berhubung ini weekend, Yeonsoo memilih pulang ke rumah orang tuanya bersama Dino kemarin.
Dia mungkin anak rantau tapi jarak rumahnya tidak seperti yang kalian pikir harus mendaki gunung atau melewati lembah kayak ninja Hatori. Rumah Yeonsoo hanya berbeda kota saja kok.
Bahkan sebenarnya kalo Yeonsoo niat, dia bisa pulang pergi setelah kuliah. Hanya saja sebagai seorang anak dengan tingkat keras kepala yang tinggi, Yeonsoo memaksa untuk indekost saja berhubung biaya yang dikeluarkan juga lebih murah.
Berbeda lagi dengan Dino yang memang tidak diijinkan masuk kosan oleh orang tuanya. Lagipula Dino juga tidak ambil pusing hal itu karena dia memang suka bepergian. Jadi, jika hanya harus pulang pergi kampus dan rumah tantenya, Dino masih kuat.
"Lo jadinya balik ke kosan kapan?" tanya Dino ketika Yeonsoo menutup teleponnya dengan Daerim.
"Besok aja deh kayaknya, gue juga besok kelas siang jadi bisa balik pagi dari rumah." Dino mengangguk sekali lalu meminum minuman pesanannya.
"Emang lo gak tinggal sama orang tua, Soo?" tanya Wonwoo yang mendengar jelas pembicaraan antara Yeonsoo dan Daerim berhubung ia yang duduk di samping Yeonsoo.
"Iya, kak. Lumayan irit ongkos ditambah kosannya deket sama kampus." singkat Yeonsoo.
"Pantesan sebelumnya gue belum pernah ketemu lo bareng Dino," Yeonsoo hanya tersenyum kecil sebagai tanggapan.
"Nah, itu orang-orangnya udah pada keluar. Sepuluh menit lagi giliran kita nih." seru Yujin bahagia.
"Dasar bocah." gumam Dino pelan yang tanpa ia ketahui di dengar oleh ketiga orang yang duduk di sana.
"No, Lo mau balik aja?" tanya Wonwoo santai dengan tatapan tajam yang gak bisa dianggap santai.
"Lo itu kebiasaan banget bikin orang kesel. Kena karma lo nanti!" omel Yeonsoo dengan tangan terlipat di dada.
Dino mengembuskan nafasnya pelan lalu menatap Yujin dengan aura kemarahan besar dalam dirinya. Dengan tidak ikhlas Dino mengambil permen coklat yang ia ambil dari ruang tamu Yeonsoo pada Yujin.
"Nih, maaf deh." katanya tanpa menatap Yujin lama.
Dino tahu sejarah apapun Yujin jika dihadapkan dengan coklat anak itu pasti luluh juga.
"Apaan lo ngasih gue coklat cuman satu gini." Sepertinya kali ini taktik itu tidak manjur.
Dengan geram Dino membuka tas kecil yang dibawanya lalu menumpahkan isinya di atas meja. "Noh, ambil tuh coklat." gerutunya kesal.
"Chan, jadi selama ini yang suka ngutil coklat di rumah gue itu lo? Wahhh gak nyangka gue," Yeonsoo menggeleng-gelengkan kepalanya dramatis dengan raut menuduh.
"E-eh, bukan gitu. Gu-e udah minta izin Tante kok." balas Dino dengan mata yang melirik ke arah lain.
Lain di mata, lain di hati. Itulah apa yang sedang terjadi pada Dino. Dia malu kalo harus mengakui dirinya lah yang memang selalu mengambil setengah permen coklat dalam toples setiap kali melihat isinya yang penuh.
Duh, malu gue.
"Oh, gitu." Yeonsoo manggut-manggut mengerti dengan senyum jahil yang ia tujukan pada Dino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuliah | Wonwoo ver.
Random"Won, lo beneran suka sama dia?" Wonwoo berhenti lalu menoleh pada Woozi. "Dia siapa?" tanyanya singkat. "Anak fakultas sebelah yang lo ajak ngobrol tadi," balas Woozi menunjuk tempat Wonwoo mengobrol beberapa saat yang lalu. "Oh..." Wonwoo kembali...