"Hehehe... Sini Seola~~," Kamu menangkap suara Donghyuck yang terdengar sangat riang dari arah kamar. Dan kamu hanya geleng- geleng kepala mendengar teriakkan Seola yang menggelegar karena digoda oleh ayahnya.
"Seola jangan nangis dong? Nanti appa beliin mobil tayo deh," "GAK MAU!!! TAYO JELEK KAYA APPA." teriaknya lagi dengan suara gemetar. Kamu mendengarnya dan langsung menghampiri ayah dan anak yang sedang bercanda itu.
Donghyuck menunjukkan muka paniknya. Ia baru tahu tentang hal itu, yah mungkin karena dia jarang bermain dengan Seola di rumah. "Eh, masa sih? Yah, Seola sayang~ Jangan nangis hm?" katanya sambil mengelus kepala Seola. "HUWAAA APPA JELEK!" Kalian berdua kaget mendengar suara Seola yang sangat keras, namun terdengar merdu. Mungkin turunan dari ayahnya.
"Gimana dong, sayang?" tanya Hyuckie yang kebingungan sambil terus mengedipkan mata ke arahmu. Kamu langsung menghela nafas dan mengelus rambut Seola. "Sayang, jangan nangis lagi ya? Eomma buatkan susu, mau?" tanyamu pelan.
Seola yang tadinya sesenggukkan langsung berhenti mendengar suaramu. Dan langsung mengangguk sambil memelukmu erat.
"Seola maunya sama eomma? Huh, appa ngambek ah." kata suamimu sambil pura- pura memalingkan wajah dan memasang ekspresi wajah sedih.
Seola yang ada di dekapanmu, malah ikut- ikutan ngambek. Dia membenamkan wajahnya di pelukanmu. "Appa jelek," bisiknya. Kamu hanya bisa tertawa kecil sambil mengelus surai kehitaman milik Seola.
~~~
"APPA! JANGAN DIGANTI." teriak Seola sambil memukul- mukul pelan kaki appa-nya. "Kenapa sih, Seola juga nggak nonton kan?" balas Donghyuck sambil terus mengganti- ganti channel TV di hadapan kalian bertiga.
"SEOLA NONTON!" "Tadi Seola tidur~" "SEOLA NONTON! HWEEEE," Tangisan Seola mulai terdengar bising dan kamu mulai menatap tajam ke arah Donghyuck. "Plis lah," katamu pelan sambil menggendong Seola dan membawanya ke kamar.
"Ampun dah, bambang." Haechan yang pasrah pun segera membenahkan posisinya di sofa dan terlelap.
~~~
"JANGAN DIBIKIN NANGIS TERUS DONG, CAPE NIH TENANGINNYA." Kamu berkata sambil ngegas, dan duduk di samping Donghyuck yang lagi rebahan, udah bangun tidur nih.
"Cupcupcup, maaf ya sayang. Sini sini peyuk~" Donghyuck tiba- tiba langsung memelukmu erat. Kamupun membalas pelukannya.
"Gimana? Besok jadi world tour?" tanyamu pelan. Donghyuck membalasnya dengan anggukan, sambil sesekali mengelus rambutmu. "Siap nggak seminggu tanpa daddy?" Donghyuck melepaskan pelukannya dan menunjukkan smirk-nya yang sangat khas.
"Ish, cuma seminggu aja kan," balasmu sambil kembali memeluknya. "Baik- baik ya disini, hm? Jaga Seola juga, jangan sampai dia meraung- raung manggil appa-nya, siapa sih yang nggak kangen sama Lee Donghyuck?" katanya sambil memegang kedua pipi-mu.
"Iya, aku--" "Appa mau kemana?" Suara Seola tiba-tiba terdengar semakin mendekat. Seola belum benar- benar tidur rupanya. "Eh kok Seola belum tidur?" tanyamu. Seola mendekati Donghyuck dan ikut memeluknya.
"Appa maaf Seola bandel," Donghyuck tersenyum mendengarnya, tapi lebih terlihat seperti menahan tawa. "Appa jangan pergi, jangan tinggalin Seola," lanjutnya.
"Appa cuma pergi seminggu kok, Seola di rumah jangan cengeng ya?" kata Donghyuck sambil membalas pelukan Seola dan menciumi pipi gembulnya.
Seola kembali menangis, namun kali ini tangisannya tampak lebih kalem dari biasanya. Syukurlah.
~~~
"Daaah~ Appa pergi dulu, ne~" kata Donghyuck sambil menciumi tangan kecil Seola. Ia menurunkan Seola dari pelukannya dan menatapmu. "Jangan kangen?" katanya sambil tersenyum meledek. "IYA IYA NGGAK KANGEN." Donghyuck memelukmu erat dan mencium keningmu. "Appa, eomma, udah,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Acie-cie, Seola ngambek lagi nih ciyeee.." ledek Donghyuck sambil menggendong Seola dan muter-muterin dia. Emang, dua orang ini selalu aja bikin kamu geleng- geleng kepala. Tapi ujun-ujungnya, kamu sayang.♡
