satu;

414 37 4
                                    

[Vote and comment]

Seperti kenangan yang sengaja dilupakan.
Semakin kau berbahagia,
Semakin aku jadi abu.

San Fransisco, 2017.

"Hell Ya!"

"Sorry, Tuan?"

Pria bersurai keabuan mendelik tajam ke arah gadis disebelahnya. Bahkan dirinya tidak sadar jika terdapat orang lain yang bisa mendengar umpatannya.

Peneror brengsek.

Pria tersebut terus mengumpat. Rahangnya mengeras ketika ponsel pintarnya menampilkan sebuah berita terpanas pekan ini.

Matanya memejam rapat. Memikirkan jalan keluar apalagi yang harus ia tempuh.

Well, ini bukan sekali dua kali namanya menjadi berita terpanas di kota ini. Siapa yang tidak mengenal Rafliga Aldo? Seluruh penjuru Amerika bahkan mengelu-elukan namanya.

Aldo hanya tersenyum masam ketika mendapati sang gadis masih memandangnya dengan penuh tanya.

Tangannya menurunkan masker yang tadi ia kenakan, kemudian merogoh saku celana, lalu mengeluarkan sebungkus rokok dan mengambil salah satu diantaranya.

"Mau?"

Tawarnya pada sang gadis, yang langsung dijawab dengan gelengan cepat.

"Aku tidak merokok."

Aldo mengangkat sebelah alisnya takjub. Pasalnya, ini adalah San Fransisco. Rokok bukanlah hal tabu untuk masyarakatnya. Justru, gadis disampingnya ini lah yang Aldo anggap tak biasa. Ternyata, masih ada orang yang tidak merokok di kota penuh pendosa ini.

"Kau artis?"

Asap rokok telah tersebar. Memasuki indra penciuman sang gadis yang langsung ditolaknya mentah-mentah. Gadis itu melambai-lambaikan tangannya ke udara. Masih mencoba membuang jauh asap rokok Aldo. Karna sejatinya, ia benci asap rokok.

"Kau tidak mengenalku?"

Tanya Aldo dengan nada dingin. Melirik sang gadis sekilas, lalu kembali menyesap rokoknya.

"Wajahmu tampak tidak asing. Siapa namamu?"

Kali ini mata Aldo hampir keluar dari sangkarnya. Gadis disampingnya ini memang tidak biasa. Oh atau gadis ini seorang pendatang baru di kota ini?

"Darimana asalmu?"

Bukannya menjawab, Aldo malah mengajukan satu pertanyaan. Membuat sang gadis mengedikkan bahunya.

"Jakarta."

Aldo menyesap rokoknya lagi. Sedikit memberi jeda untuk mengingat kota tersebut. Tampak tidak asing. Tapi Aldo pun tidak tau persisnya dimana.

"Dimana itu?"

"Kota yang sangat jauh dari San Fransisco."

Gadis yang tengah dikuncir kuda itu mengambil gelas yang sudah terisi minuman, lalu mulai menyesapnya.

"Sedang berlibur?"

"Tidak."

"Lalu?"

Gadis itu tampak berfikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Aldo.

"Mencari tunanganku yang hilang bak ditelan bumi."

Lantas Aldo tertawa dibuatnya. Ternyata di jaman secanggih ini masih saja terdapat kisah cinta mengenaskan. Bertemu, saling jatuh cinta, lalu ditinggalkan tanpa kejelasan. Sangat murahan.

"Hey! Aku tidak sedang melucu. Mengapa kau tertawa?"

Aldo berhenti tertawa dan memposisikan duduknya menghadap sang gadis. Sejenak, Aldo dibuat lupa oleh artikel membosankan tentang dirinya.

Gadis dihadapannya ini sungguh menarik dimata Aldo. Dan jika diperhatikan lebih rinci lagi, gadis ini sangat cantik. Bibirnya penuh bagai buah cerry yang telah masak. Rambut coklatnya bercahaya, dan bola matanya indah bagai langit malam yang bertaburan bintang.

Aldo kemudian berdehem, menetralisir jantungnya yang berdegup lebih cepat kala menatap manik gadis itu.

"Siapa namamu?"

"Finessa. Kau bisa memanggilku dengan Nessa saja."

Aldo hanya mengangguk-anggukan kepalanya paham.

"Nama yang cantik."

"Lantas bagaimana denganmu?"

"Rafliga."

Kali ini Finessa yang mengangguk-anggukkan kepalanya. Nama yang unik. Pikirnya.

"Nessa, aku bisa membantumu─"

Aldo berhenti sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya.

"─Tapi dengan satu syarat."

"Maksudmu?"

Satu seringai muncul dibibir Aldo. Menatap Finessa penuh minat.

"Bawa aku kabur bersamamu ke kota tempat tinggalmu."

"Kau sinting!"

Finessa bergidik ngeri. Raut wajah yang Aldo berikan teramat menakutkan. Bagaimana ada orang yang memohon untuk dibawa kabur? Hanya orang sinting yang memikirkan hal itu.

"Tolong selamatkan aku─"

Lagi-lagi Aldo menjeda kalimatnya sebelum melanjutkan.

"─Dari pembunuh yang mengincar nyawaku."

[an:] ada sedikit yg aku ubah di prolog, untuk yg udah baca dan ngerasa bingung, silahkan cek ke prolog lagi ya hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[an:] ada sedikit yg aku ubah di prolog, untuk yg udah baca dan ngerasa bingung, silahkan cek ke prolog lagi ya hehe.

Happy reading, and happy satnight with ChangRong wkwk

Grey; [Changsub] ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang