sepuluh;

156 27 36
                                    

[Vote and Comment]

Setiap kali bertemu, seakan satu benih cinta tersemai.
Seakan mereka langsung sehati.
Seakan semua nyata.
Seperti lebah yang menemukan madunya.
Seperti kepingan jiwa yang menemukan kepingan lainnya.

.grey.

Pangeran pernah berkata, bahwa cinta dan obsesi itu adalah dua hal yang berbeda.

Lalu Finessa bertanya, dimana letak perbedaannya.

Pangeran tidak menjelaskan, ia hanya meminta Finessa untuk menatap ke dalam matanya. Lalu bertanya apa yang Finessa temui di sana.

Finessa menggeleng. Tidak menemukan apapun selain rasa ingin memiliki Pangeran seutuhnya.

Dan Pangeran berkata kembali, bahwa Finessa tidak benar-benar mencintainya.

Awalnya, Finessa kira itu hanya sebuah lelucun. Yang lalu akhirnya kini ia menyadari.

Menyadari perbedaan yang kentara saat ia tidak sengaja menatap ke dalam mata Aldo.

Mengapa saat menatap mata Aldo ia seperti bisa melihat kehidupan? Ia melihat masadepannya ada di sana.

Sementara saat menatap mata Pangeran ia tak menemukan apa-apa.

Apakah itu artinya Finessa hanya terobsesi pada Pangeran?

Dan, jatuh cinta pada Aldo?

Finessa menggelengkan kepalanya. Mengumpulkan seluruh kesadarannya.

Tidak mungkin. Ia tidak mungkin jatuh cinta pada Aldo. Sudah jelas hatinya milik Pangeran.

Kalaupun ia memang jatuh cinta, maka ia harus segera menghentikannya. Sebelum semakin jatuh lebih dalam.

Ia tidak boleh jatuh cinta. Tidak kepada seseorang yang sudah dimiliki.

Namun, otaknya masih saja keras kepala. Tidak sudi untuk ia ajak bekerja sama.

Bayangan wajah Aldo tidak mau hilang. Menghantuinya bagai bulan yang selalu setia kepada langit malam.

Membuat jantungnya berdetak serakah. Dan bunga-bunga mulai tumbuh memenuhi rongga perutnya.

Finessa membuang pandangannya ke luar jendela. Menatap pepohonan yang mulai basah.

Malam ini hujan turun. Tidak terlalu deras tapi juga tidak sedikit. Dan malam ini sudah terhitung menjadi malam yang ke tujuh ia tidak bertemu dengan Aldo.

Sejak kepulangannya dari kantor, Finessa tidak menemukan Aldo di dalam apartemennya. Ia sudah mencoba untuk menghubungi, namun tidak pernah ada jawaban dari Aldo.

Finessa menghembuskan nafasnya berat. Ia merindukan pria itu.

Apa pria itu baik-baik saja? Apa pria itu sama rindunya dengan Finessa?

Dan Finessa lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Aldo tidak mungkin merindukannya. Sudah ada gadis lain yang menghuni ruang hati Aldo. Sudah tidak ada lagi kesempatan untuk Finessa.

Tunggu dulu,

Mengapa sekarang Finessa menjadi seperti gadis yang serakah?

Bukan salah Aldo jika dirinya tidak menemui Finessa, kan?

Karna mereka hanya dua orang asing yang tidak sengaja bertemu.

Maka jika Aldo saat ini memutuskan untuk menghilang, bukan jadi masalah besar, kan?

Tapi mengapa hati Finessa merasa sangat kehilangan?

Suara dering ponsel menyadarkan Finessa dari lamunan tentang Aldo. Segera bangkit dan mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, layarnya menampilkan nama Aldo yang tertera.

Grey; [Changsub] ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang