tujuh;

162 32 13
                                    

[Vote and Comment]

Sometimes I feel like giving up
But I just can't─

.grey.

"Aldo?"

Finessa mendapati Aldo sedang berdiri di depan pintu apartemennya dengan keadaan yang sangat berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Finessa mendapati Aldo sedang berdiri di depan pintu apartemennya dengan keadaan yang sangat berantakan. Dan Finessa bisa melihat luka di pipi Aldo.

"Wajahmu!"

Aldo tersenyum, seakan tidak terjadi apa-apa. Justru itu malah membuat Finessa semakin khawatir.

"Boleh aku bermalam disini?"

Finessa melihat jam yang tersimpan rapi di dinding. Pukul tiga pagi. Apa yang membawa Aldo menemuinya di jam segini?

Dipersilahkannya Aldo masuk tanpa banyak bertanya lagi. Karna Finessa sadar bahwa Aldo sedang tidak baik-baik saja. Pancaran matanya yang berkata seperti itu.

"Mau ku buatkan minum?"

Aldo mengangguk lemah. Mendudukkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu Finessa. Pandangannya tak lepas dari sosok Finessa yang masih memasang raut wajah khawatir.

"Yang hangat ada tidak?"

"Akan ku buatkan. Tunggu sebentar."

Finessa beralih menuju dapur untuk membuatkan Aldo minuman hangat.

Sesekali Finessa melihat pergerakan Aldo yang nampak tidak nyaman. Ia juga bisa melihat Aldo yang sedang menggigit-gigiti kukunya dan pandangan tak tentu arah seperti orang ketakutan.

Sebenarnya apa yang terjadi pada Aldo?

Finessa kembali dengan secangkir teh hangat dan langsung ia suguhkan untuk Aldo. Aldo tersenyum saat Finessa sudah duduk di sebelahnya. Seakan ketakutannya telah sirna.

"Diminum dulu, Do."

"Trims."

Aldo menyesap teh hangatnya tergesa, membuat Finessa meringis ngeri.

"Lidahku mati rasa."

Seakan perkataan tersebut bukan apa-apa, Aldo dengan mudahnya memberi tahu Finessa.

"Sudah pukul tiga, mengapa kau malah menemuiku?"

Aldo meletakkan cangkirnya ke atas meja. Menatap Finessa dengan tatapan sendu.

"Aku membutuhkanmu."

Finessa tentu terkejut mendengarnya. Hatinya berdesir seketika. Tidak jelas alasannnya.

"Kau bisa menemui kekasihmu, Do."

"Dia ada di apartemenku."

Dan lagi-lagi hanya ekspresi keterkejutan yang Finessa beri.

Grey; [Changsub] ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang