Musim semi telah tiba dengan membawa seribu harapan bagi seorang pria yang saat ini tengah duduk di antara beberapa pohon sakura yang mulai bermekaran.
Senyuman khas dari pria ini tidak pernah luntur dari bibir pucatnya sedari tadi. Dia senang bisa bertemu kembali dengan musim semi yang sangat ia sukai.
Matanya mengarah lurus ke depan melihat beberapa pasang orang yang bergandeng tangan. Ia tersenyum tipis, andaikan saja ia bisa seperti itu.
Tangannya mengambil bunga sakura yang jatuh tepat di tangan kirinya. Ia mengambil bunga itu, cantik dan lembut. Itulah yang ia gambarkan pada bunga cantik berwarna merah muda ini.
"Hei.. Pencuri... Kembalikan tasku!!" terdengar suara teriakkan dari seorang wanita di ujung sana.
Membuat Hoseok cukup terkejut mendengarnya, dan segera mengalihkan pandangannya pada wanita itu. Terlihat ada seorang pencuri yang tengah mengambil tas wanita itu.
Hoseok tersenyum sinis, dan kakinya ia selonjorkan tepat saat pencuri itu berlari di depannya. Membuat pencuri itu tersungkur di hadapan Hoseok.
Hoseok mendekati pencuri itu dan mengambil tas wanita yang ada di ujung sana.
Hoseok melirik sekilas pencuri bertubuh ramping itu, "Bangunlah!"
Pencuri itu akhirnya menuruti perkataan Hoseok dan ia segera bangun, namun ia tetap tidak mau menatap Hoseok.
"Mana tasku?" ucap wanita yang hampir saja kehilangan tasnya.
Hoseok memberikan tas itu pada pemiliknya, "Lain kali berhati-hatilah."
"Terimakasih, bawa saja pencuri kurang ajar ini ke kantor polisi." ucapnya seraya menunjuk pencuri itu.
Hoseok menganggukkan kepalanya. "Tentu saja."
Pencuri itu hampir tersedak ludahnya sendiri saat mendengar ia akan di bawa ke kantor polisi.
Hoseok meraih tangan pencuri itu, "Ikut denganku."
Pencuri itu mencoba melepaskan tangannya dari tangan Hoseok. "L-lepaskan aku."
Hoseok tersenyum dan memandang pencuri itu, "Sudah ku duga, kau seorang wanita."
---
Kedai kopi kecil ini cukup sepi, hanya ada beberapa orang yang berada di sini untuk mencoba mencicipi kopi buatan ahjumma yang cukup terkenal di daerah sini.
Hoseok menyodorkan satu cup kopi pada seorang gadis yang sedari tadi menundukkan kepalanya.
"Minumlah, ini cukup baik di nikmati saat musim semi seperti ini."
Gadis itu menatap Hoseok dengan sinis, "Aku akan pergi," ucapnya seraya meraih topi dan juga masker yang sempat ia lepas tadi.
Hoseok tersenyum dengan santai, "Pergilah, polisi yang akan mencarimu."
Gadis itu menggebrak meja yang ada di hadapannya, "Kau mau mengancamku?"
Hoseok menggelengkan kepalanya, "Apa menurutmu itu sebuah ancaman?"
"Bodoh! Katakan apa maumu?"
"Besok temui aku lagi."
Gadis itu seketika membelalakkan matanya, "Bagiku cukup satu kali saja bertemu denganmu. Aku tidak akan mengulanginya lagi."
"Setidaknya temui aku dalam tiga kali pertemuan." ucap Hoseok seraya tersenyum.
Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak. Aku tidak akan menemuimu lagi."
Setelahnya, gadis itu bangkit dari duduknya dan mulai berjalan meninggalkan Hoseok.
Di saat langkah kelimanya, ia di buat berhenti oleh perkataan Hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletheia [BTS Oneshot]
FanfictionDon't hide, don't cheat. Be brave, show up. A project for celebration and first debut 31 December, 2018 Crownses