Secangkir kopi pekat menemani malam perempuan itu di balik bilik cafe ini. Dinginnya malam menusuk tampak dibalik kaca tembus pandang yang ia saksikan saat ini. Musim dingin telah datang, menandakan Seoul akan berubah menjadi putih.
Putih, seperti lelaki itu.
Ia menghela napas berat, menyesap cairan pahit itu nikmat.
Bak kaset rusak, semua kejadian yang telah perempuan itu alami terus berputar dibenaknya.
"Mianhae,"
Sepatah kata itu berhasil membuat perempuan itu selalu terjaga saat tengah malam datang.
Ia benci, akan kebenaran yang diungkapkan lelaki itu.
<><><><>
"Yoongi, aku mohon jangan akhiri hubungan ini. Apa aku kurang cantik? Apa aku harus operasi agar kau jatuh cinta kepadaku, eoh?" Ucap Hyo Jin lirih memegang lengan lelaki berkulit pucat itu.
Yoongi menarik tangannya agar terlepas dari pegangan gadis itu. "Lepaskan!"
Hyo Jin menariknya kembali, kali ini lebih erat "Andwae, andwae, andwae! Tidak begini ca-"
Yoongi berusaha menepisnya,
BUUUK
Tubuh Hyo Jin sukses mendarat di rerumputan taman milik universitasnya, bagian punggung mantel serta celananya tampak basah.
Benar, lelaki itu bukan menepis, tetapi ia malah mencoba melukai Hyo Jin.
Tatapan mata Yoongi berubah cemas, tampak segera ingin membantu.
Namun hal itu tidak akan terjadi,
"Oh jadi begini? Kau ingin aku benar-benar pergi eoh? Malhaebwa!" Bentak Hyo Jin penuh amarah, ia mencoba menahan air mata sambil berusaha berdiri merapikan celana dan mantel yang sudah basah. (Beritahu aku!)
Tidak sedikitpun Yoongi berkutik dari tempatnya.
"Ya! Jawab aku!" Kini intonasi suara Hyo Jin lebih keras.
Hyo Jin mendekat, Yoongi tertuntuk.
"Neo..." Ucap Hyo Jin yang sudah tampak lusuh.
"Ayo kita putus." Yoongi berhasil memotong perkataan Hyo Jin tanpa berpikir.
Badan Hyo Jin menegang, bibirnya terkatup rapat, kedua tangannya menangkup seluruh wajahnya, ucapan lelaki itu berhasil membuat kedua lututnya lemah.
<><><><>
Aku tertawa hambar mengingat kejadian 1 tahun lalu.
"Yoongi oppa, saranghae." Bisikku.
"Chogi, nona apa anda mau isi ulang kembali kopinya? Dan chingu nona mau saya panaskan kembali kopi anda?"
Aku mengangguk, memberikan 2 cangkir kepada pelayan cafe tersebut. Pelayan itu mengangguk tersenyum lalu berpamitan untuk mengisi ulang cangkir kopiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletheia [BTS Oneshot]
Fiksi PenggemarDon't hide, don't cheat. Be brave, show up. A project for celebration and first debut 31 December, 2018 Crownses