Seorang gadis tengah menatap nanar sebuah tanaman hijau di pekarangan rumahnya. Telunjuknya mengusap lembut dedaunan itu.
Begitu indah,, namun rapuh. Hmm, seperti diriku rupanya.
Bibir manisnya menyimpulkan sebuah senyum. Tampak dengan begitu jelas bagaimana matanya memancarkan sebuah kesenangan sekaligus kesedihan. Entah karena apa. Namun yang pasti, dia merasa begitu lelah.
Angin bersemilir, menghempaskan beberapa helai rambut gadis lembut itu.
Gadis itu beranjak, menghampiri kolam ikannya dan mengambil air dengan kedua tangannya.
Dia kembali menuju tanaman tadi dan menyiramkan airnya.
"Tumbuh dan berkembanglah. Aku ingin melihat kau tumbuh besar. Siapa tahu aku bisa berteduh di bawahmu nanti."
Senyumannya semakin merekah.
*tes*
Setetes air mata jatuh dari pelupuk indahnya. Terjun dengan begitu bebas, menerjang apapun yang ada di pipi putihnya itu. Dan lagipula, ini hanyalah sebuah beban yang harus dia tanggung seorang diri.
"Hey,pohon. Berjanjilah agar kau akan melindungiku suatu hari nanti. Jangan pernah gagal bertumbuh. Seperti diriku." Dua kata terakhir itu dia ucapkan dengan nada yang drastisnya menurun. Dengan satu dan lagi air mata menetes.
"Astaga,Jisoo. Jangan cengeng. Kau harus kuat."
Gadis bernama Jisoo itu mengelap air matanya dengan cepat. Mencoba tak sadar dengan apa yang dia alami.
"Kuusap pelupuk dari lembayung hijau ini. Begitu lembut dan membuatku luluh.
Tuhan,, aku ingin seperti ini. Berguna bagi orang lain."
"Tuhan telah memberikan sebuah desain akan takdir yang selama ini kita coba tebak. Namun jangan pernah salah,, Tuhan selalu memberi yang terbaik."

KAMU SEDANG MEMBACA
Longing and Leaving||Jinsoo|| [END]
RomanceStory ketiga dari BTS & Blackpink couple. [Complete] Tentang kisah sederhana dari seorang perawat dan pasien. Tentang saling melengkapi. Dengan waktu yang memanjang (longing), dan meninggalkan (leaving).