"Pulang"

576 81 1
                                    

"Eomma,, kapan aku bisa pulang? Aku bosan diam disini. Aku rindu taman rumah." Jisoo merengut sambil memasang wajah memelas pada sang eomma.

Nyonya Kim hanya tersenyum, "Kau belum sembuh total,sayang. Jangan memaksa."

"Eomma, aku mohon." Jisoo tersenyum dengan mata yang dia buat berlinang.

Ck. Berlebihan sekali.

"Aku akan tanya ke dokter. Jika bisa, kita akan pulang besok pagi. Kau harus tahu jika ini sudah malam." Jisoo mengangguk sambil tersenyum.
.
.
.
Nyonya Kim telah datang. Wajahnya terlihat senang.

"Kau bisa pulang besok." Jisoo menatap tak percaya. Dirinya begitu senang. Setidaknya, dia bisa berdiam sendiri di taman seperti biasanya.
.
.
.
Nyonya Kim tengah mengurus administrasi untuk pulang.

Seorang perawat masuk ke kamar Jisoo.

"Hai,Jisoo. Apa kabarmu? Ku dengar, kau akan pulang sekarang." Pemuda bernama Jin itu tersenyum dari balik maksernya.

"Hai,Jin. Iya, aku akan pulang sekarang. Senangnya..." Mata Jisoo terlihat menerawang ke arah langit langit kamarnya.

"Rumahmu masih tetap,Jisoo? Yah,  siapa tahu aku bisa berkunjung seperti dulu."

"Tentu. Kau akan merasa asing pada daerah itu. Taman tempat kita bermain dulu, sudah hilang." Jisoo terlihat menunduk.

"Ah, taman itu. Aku masih suka mengingat saat aku mengajakmu bermain. Dulu, aku selalu datang ke rumahmu dan mengetuk jendela kamarmu. Lalu kau akan keluar dan melompat dari sana. Eommamu sering mencarimu. Saat kau pulang, dia akan memarahimu. Hahaha,, kau nakal sekali dulu." Jin tertawa disana.

"Kau pun nakal,Jin. Lagipun, kau yang menyuruhku untuk melompat." Jisoo pun tak dapat menahan tawanya.

"Tapi,aku boleh berkunjung kan? Mengetuk jendela kamarmu seperti dulu, dan menangkapmu jika kau melompat."

"Tentu saja kalau kau bisa." Jisoo menjulurkan sedikit lidahnya.

Anjing pintar~~~

"Memangnya kenapa?" Tanya Jin penasaran.

"Karena sekarang kamarku jadi bersama  dengan eomma." Jisoo tertawa disana. Sedangkan Jin, dia hanya merengut sebal.

"Ah, yasudah. Aku akan menyelinap dan menculikmu untuk bermain bersamaku." Jin tertawa. Jisoo pun sama. Hingga tak lama, nyonya Kim datang.

"Eh,perawat. Kau sudah mengecek putriku? Dokter mengizinkan untuk pulang." Ucap Nyonya Kim lembut.

"Oh tentu,nyonya. Aku akan melepas infusnya sekarang."

Setelah selesai, sebelum Jin pergi, Jisoo membisikkan sesuatu.

"Jangan lupa tepati janjimu, Jin." Jisoo tersenyum.

"Ayay, Kapten!" Seru Jin sambil memberi hormat pada Jisoo. Nyonya Kim yang melihat hanya tersenyum.

"Kalian akrab ternyata." Ucap wanita paru baya itu.

"Iya, nyonya. Kami berkenalan kemarin. Ya sudah, Jisoo dan Nyonya Kim, aku izin pergi dulu. Semoga Jisoo cepat sembuh." Jin membungkuk sebentar lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kau lebih asyik sekarang, Jin. Aku lebih suka. Eumm,, maksudku,, aku suka sikapmu sekarang."
.
.
.
"Karam sudah."

Longing and Leaving||Jinsoo|| [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang