Aletha Tanisha
***
Satu hari sebelum acara, Abyan tidak perlu sibuk-sibuk karena ia tinggal menyuruh saja selaku ketua. Ia sudah pusing minggu-minggu kemarin mengurus proposal dan sekarang sedikit santai. Ia merogoh ponselnya yang berada di saku celananya saat ponselnya bergetar. Ia mengernyitkan dahinya, tumben sekali Aletha menelponnya.
"Hallo, Let?"
"Abyan! Kita harus ketemuan sekarang, ini penting!" Di sebrang sana Aletha tampak heboh.
"Tunggu-tunggu, ada apa nih?"
"Udahlah, jangan banyak tanya! Gue tunggu di kelas lo sekarang!"
Aletha mematikan sambungannya, Abyan memasukan kembali ponselnya ke dalam saku. Abyan mencari Rion di dalam ruang osis namun tak ada. Abyan memutuskan untuk pergi ke kelasnya karena penasaran apa yang akan di bicarakan oleh Aletha.
"Ini liat!" seru Aletha saat Abyan baru saja tiba.
Abyan melebarkan matanya, ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan. Sungguh di luar dugaannya. "Lo dapat dari mana?"
"Belva, itu temen gue," jawab Aletha.
"Ini gak bisa di biarin, Bintang udah kelewatan." Tanpa di duga, Bintang merencanakan sesuatu. Bintang memasukkan uang ke dalam tas Abyan agar bendahara OSIS mencari-cari.
"Lebih baik lo cepetan ke ruang osis!" titah Aletha dan Abyan langsung berlari ke ruang osis.
Abyan sampai di ruang osis dengan napas ngos-ngosan. Ia melihat Resti seperti sedang mencari sesuatu, ini pasti perihal uang. "Ada apa, Res?"
"Uang hilang, Abyan. Itu padahal buat bayar konsumsi," jawab Resti dengan nada cemas.
Abyan bingung, ia belum melihat isi tasnya. Jika Resti melihatnya, ia bisa-bisa di tuduh mencuri. Ini semua gara-gara Bintang, ia kira cowok itu tak akan lagi berbuat masalah dengannya. Ternyata selama ini cowok itu sudah menyusun rencana.
"Res, mending lo cari dulu Rion sana! Gue butuh dia!" Ini salah satu cara Abyan untuk mencari tahu isi tasnya.
"Ya udah, lo juga bantu cari ya dompet warna pink!" Resti langsung melangkahkan kakinya keluar ruang osis.
Abyan menghela napas lega, ia melihat situasi dahulu memastikan bahwa tidak ada yang melihatnya. Ia meraih tasnya yang ada di sofa. Ia mulai membuka tasnya, ia terkejut melihat dompet berwarna pink dan dapat di pastikan itu dompet yang di maksud Resti. Ia buru-buru menyelipkan dompet tersebut di tumpukkan tas. Setelah selesai, kakinya melangkah untuk menemui seseorang.
"Aletha!"
Aletha menoleh saat namanya terpanggil. Ia tersenyum saat Abyan menghampirinya. "Gimana? Udah beres?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABTHA [Sudah Terbit]
Fiksi RemajaCover by Obi Art Aletha Tanisha, cewek hiperaktif dan pecicilan yang mengejar hati seseorang. Tidak ada kata sedih dan menyerah di kamusnya. Memang terkadang sakit hati namun selalu ada motivasinya untuk terus berjuang. Di kala hatinya senang, berbu...