CHAPTER 8

148 15 2
                                    

Vote 🐣🐣🐣 comment
Jangan lupa untuk klik vote dan ketik komennya yaaa...
😘😘😘


AUTHOR POV

Tinit tinit tinit...

Jam weker berbunyi memecah keheningan di pagi itu. jam tersebut melaksanakan tugasnya untuk membangunkan pemiliknya. Tapi usahanya mungkin sia-sia, untuk apa dia berbunyi ketika pemiliknya sudah membuka matanya.

Semalaman Jin Young tidak tidur, dia terus menatap langit-langit kamarnya. Tubuhnya terbaring dikasur dengan sebagian kakinya yang menggelantung di sisi ranjang.

Ini seperti takdir, dia melihat suzy dan jong suk di sebuah tempat yang tidak ia duga. Dan yang lebih mengejutkan lagi, mungkin takdir memang sengaja membawanya ke tempat, dan pada saat yang tepat. Jika tidak begitu, jin young tak mungkin akan merasa gundah seperti saat ini.

Dia terus memikirkan kejadian semalam. Kejadian yang membuat dirinya merasa menjadi seorang pengecut. Ya, dia terus memikirkan Suzy dan Jong Suk yang tak sengaja ia lihat di Seongbuk tadi malam. Jin Young terus tenggelam dengan fikirannya, tanpa menghiraukan suara dari jam wekernya.

--Haruskah aku mengahirinya dengan suzy noona?--

***

Day 5

Selesai bersiap, seperti biasa jin young menuju halte dekat apartemenya. Dia duduk dan menunggu bus disana. Kali ini suasana diasana agak ramai dari biasanya. Tapi jin young masih berkutat dengan fikirannya.

Sebuah bus datang, dan jin young menaiki bus tersebut. tidak seperti biasa, kali ini dia menaiki sebuah bus yang berbeda dari biasanya. Sepertinya pencarian terhadap kebanaran ibunya kali ini akan tertunda lagi.

Gedung-gedung tinggi yang tadi berjejeran satu-persatu mulai menghilang dari pemandangan sekitar. Suara bising klakson pun seakan diperkecil volumenya sehingga hanya sesekali terdengar. Nampaknya jin young pergi agak jauh dari sekitar kota SEOUL.

Dan disinilah ia menginjakkan kakiknya sekarang. Di depan sebuah kawasan yang tidak terdapat banyak orang. Sebuah kawasan dimana terdapat etalase dengan foto dan guci berisikan abu didalamnya yang berjajaran.

Hari itu, jin young merasa sangat merindukan ibunya. Dia sengaja pergi ke rumah abu. Tempat dimana abu dari mendiang ibunya disimpan. Bukan sekedar merindukan ibunya, jin young juga berniat untuk memantapkan jalan apa yang akan ia pilih selanjutnya.

Bbuk!

Seorang pria paruh baya menabrak tubuh jin young secara tak sengaja.

"Mianhaeyo..." Pria itu mengucapkan maaf dan bergegas pergi.

Entah mengapa, jin young merasa tak asing dengan pria paruh baya tersebut. Pria itu mengenakan stelan jas yang rapi berwarna biru dongker dengan aroma yang khas. Pria itu mirip seperti Park Kyung Chool, ayah Jin Young.

"Mana mungkin itu abeoji" jin young berbicara pada dirinya sendiri.

Ya, seperti yang sudah diketahui, ayah jin young tidak mungkin datang mengunjungi ibunya. Kalaupun iya, mana mungkin pria itu tak mengenali jin young setelah bertubrukan dengannya seperti tadi.

Saat hendak memasuki rumah abu, seseorang berteriak memecah keheningan di tempat yang yang biasanya ramai tersebut.

"Ya Park Jin Young!" seketika jin young berbalik kearah suara itu.

"Ji soo-ssi?"

"Ya! Bagaimana kau akan mengunjungi ibumu tanpa membawa apapun?"

"Bagaimana kau bisa ada disini?" ji soo tersenyum mendengar pertanyaan jin young.

Finding The Real | JinYoungGOT7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang