CHAPTER 15

116 18 2
                                    

Sebelum baca boleh vote dulu

:):):)

.

.

.

JIN YOUNG POV

Setelah mampir untuk menyapa tuan Bae, aku yang ditemani suzy noona bergegas meninggalkan life medical center. Hari ini adalah jadwalku mengikuti sesi fisioterapi. Walau belum sepenuhnya pulih, gips di tanganku sudah dilepas sejak minggu lalu.

Kami pergi menggunakan mobil suzy noona. Aku yang duduk di samping kursi pengemudi hanya bisa memalingkan pandangan kearah jendela. Seharusnya Jackson yang mengantarku, tapi sedang ada masalah di keluarganya sehingga noona yang menggantikannya.

Sepanjang perjalanan tak ada dari kami yang mengeluarkan sepatah katapun. Terasa sangat canggung memang, tapi kalau bukan karena halmeoni aku pun bisa pergi sediri. Ya, semua orang disekitarku bertingkah berlebihan setelah kecelakaan itu. Mereka memperlakukanku seperti anak kecil. Kecuali satu orang...

Sejak aku sadar dari koma, belum sekalipun aku mendengar kabar dari abeoji. Mungkin kami adalah ayah dan anak terburuk sedunia. Terakhir aku bertemu dengannya, adalah ketika kami bertengkar hebat di kantor abeoji sekitar... mungkin satu bulan?. Itu saat peringatan kematian eomma.

Lelah sebenarnya bersikap seperti musuh terhadap ayahku sendiri. Satu-dua hari aku tunggu kabar dari abeoji setelah aku terbangun dari koma. Tapi abeoji tak datang menjengukku. Aku sangat ingin berbicara empat mata dengannya, sudah pasti ini tentang eomma.

Awalnya aku fikir abeoji sedang sibuk dan dalam perjalanan bisnis. Tapi akhirnya aku tetap tak bisa berfikir postif. Aku meyerah dengannya.

Hubunganku dengan noona sekarang yang juga membuatku tak berhubungan lagi dengan Jong suk sunbae. Jika ada sesuatu yang berhubungan dengan abeoji, aku biasa bertanya pada sunbae.

Tapi kini kabarnya sunbae sudah tak bekerja menjadi sekertaris abeoji lagi. Rasa penyesalan timbul ketika aku mendengar kabar itu. Sesekali aku fikir mungkin akulah penyebab sunbae mengundurkan diri.

Aku memang egois, aku dibutakan oleh cinta dan diselimuti amarah yang berlebih. Selama ini aku merasa akulah korbannya, akulah orang yang paling menderita. Tapi jika difikir dengan seksama. Aku bukanlah satu-satunya orang yang tersakiti dsini.

Secara teknis pun, aku tak berhak membenci sunbae yang berkencan dengan noona. Karena disini akulah perusak hubungan itu, akulah yang memaksa noona untuk mencintaiku.

Sebelum kembali ke kantorya, seperti biasa noona memasakkan beberapa hidangan makan siang untukku. Sekasar apapun perkataanku padanya, noona tetap perhatian padaku. Walau sedari tadi kami saling memalingkan pandangan agar tidak bertemu tatap.

"Noona..." aku mencoba memulai pembicaraan saat meja sudah tertata dan hidangan sudah siap untuk disantap.

"Emh" sesaat noona menghentikan suapannya sebelum akhirnya melanjutkan kembali.

"Ayo kita akhiri pertunangan ini..." Kini noona benar-benar menghentikan suapannya dan meletakkan sumpit yang ia pegang.

Mungkin pembicaraan ini akan berakhir dengan pertengkaran lagi nantinya. Tapi aku sudah berteguh untuk mengakhiri penderitaan noona. Aku tak tahu kapan aku bisa membicarakn ini lagi dengannya. aku fikir inilah saatnya untuk meluruskan semuanya.

***

SUZY POV

Aku terkejut mendengar perkataan jin young. Kuletakkan sumpit yang kupegang di atas meja sambil menatap kedua matanya. Aku terdiam, dia tidak bercandakan? Pikirku dalam hati.

Finding The Real | JinYoungGOT7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang