CHAPTER 17

95 15 0
                                    


VOMMENT

VOMMENT

VOMMENT


JIN YOUNG POV

Berminggu-minggu waktu berlalu. Di semester tua yang aku tempuh ini, jadwalku semakin padat. Tiada hari tanpa tugas yang menumpuk. Belum lagi kegiatan magang yang harus aku lalui. Aku semakin sibuk dengan kewajibanku sebagai seorang mahasiswa.

Aku juga sudah jarang bertemu dengan Jackson. Selain karena jadwal magang, Jackson yang harus mengulang beberapa mata kuliah membuat kami tak bisa sering bertemu seperti sebelumnya.

Keinginanku untuk bertemu dengan sosok 'Kim Ji Soo' masih belum tercapai. Jangankan untuk mencarinya, meluangkan waktu untuk sekedar beristirahat pun sulit aku lakukan. Disaat tak ada jam kuliah, aku harus checkup dan menjalani fisioterapi.

Sempat terfikir olehku untuk meminta bantuan halmeoni hingga aboeji. Tapi selalu aku urungkan niat tersebut. kenapa? Meskipun Kim Ji Soo nyata adanya, tapi ingatanku tentangnya belum tentu nyata. Lagi pula, ini bukanlah hal yang mendesak hingga aku harus menggangu mereka.

Sebagai pewaris tunggal, bukanlah hal mudah bagiku. Orang-orang selalu beranggapan aku akan mendapatkan segalanya dengan mudah karena statusku ini. aku ingin membuktikan kalau apa yang aku dapat ini merupakan hasil dari perjuanganku sendiri. Bukan pemberian karena statusku sebagai penerus Life Group.

Aku selalu berusaha sebaik mungkin dalam setiap urusanku. Baik masalah akademik maupun non-akademik. Aku ingin mematahkan setiap pandangan mereka yang menganggapku sebelah mata.

Aku menjadi pekerja magang di salahsatu perusahaan yang bergerak dibidang kuliner. Letaknya disekitar daerah cheondamdong. Hari pertama dan kedua aku lalui seperti anak magang pada umumnya. Tapi di hari ketiga, aku mulai mendapat kesulitan. Entah siapa yang menyebarkannya. seluruh kantor akhirnya tahu kalau aku anak pemilik salah satu perusahaan besar di negeri ini.

Beberapa orang yang tadinya bersikap acuh padaku, kini mulai bersikap seperti seorang penjilat. Terlebih lagi para atasan yang mencoba mengambil keuntungan dariku.

Seperti sebuah tradisi, orang-orang selalu membuat pesta penyambutan jika ada anggota baru didalam komunitasnya. Sehabisnya waktu kerja di akhir pekan, aku terpaksa menghadiri pesta penyambutan tersebut. Bersama dua orang mahasiswa magang dan para sunbae lainnya, kami menuju ke sebuah restoran yang tak jauh kantor.

Bukan pesta namanya jika tanpa alkohol. Para atasan memaksa kami terus menenggak soju dan bir yang tak ada habisnya. Suasana semakin riuh ketika para pekerja magang mencoba menghabiskan segelas besar bir dengan satu tegukan. One shot! One shot! One shot!. Mereka terus meneriakannya.

Aku bukanlah tipe orang yang suka dengan keramaian. Itulah sebabnya teman dekatku bisa dihitung dengan jari. Tak perlu dihitung, satu-satunya teman yang kumiliki mungkin hanyalah Jackson. Sisanya hanyalah orang yang sekedar ku kenal saja.

Seorang atasan laki-laki dengan perut yang buncit menahan tangaku ketika aku hendak berdiri dari tempat dudukku. "Aku ingin mencari udara sebentar" ucapku pada atasanku itu, Pak Cha namanya. Karena taka da alasan untuk menahanku, dia akhirnya membiarkanku pergi.

Aku keluar dari restoran untuk sekedar menghirup udara malam. Musim semi sudah mulai menyapa, udara sekarang sudah tak terasa dingin lagi. Hhhha terasa sangat sesak didalam. Setidaknya aku bisa melepas penatku sebentar.

Sudah dua bulan sejak perginya jongsuk sunbae, dan sudah hampir tiga bulan pula sejak kecelakan yang aku alami. Aku bersyukur kini keluargaku lebih baik dari sebelumnya. Kini, hubunganku dengan noona perlahan juga mulai kembali seperti dulu.

Finding The Real | JinYoungGOT7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang