CHAPTER 14

113 14 2
                                    

***sekilah info, chapter ini ada sedikit hubungan dengan chapter 4, kalau yang udah lupa aku saranin baca lagi***

.

vote+comment

vomment :) :) :)

🐣🐣🐣

AUTHOR POV

Malam itu lorong-lorong gedung terasa lebih sepi dari biasanya. Beberapa bagian Nampak gelap karena lampu yang dimatikan. Seorang perawat perempuan bertugas seperti biasanya untuk melakukan pemeriksaan malam terhadap pasien.

Perawat itu mengenakan baju berawarna pink baby dengan model setelan perawat seperti pada umumnya. Rambut yang di gelung di bagian belakang dengan topi kecil khas perawat di atas kepalanya, membuat dia terlihat lebih anggung malam itu. Dandananya masih terlihat rapih karena tadi sore dia habis menghadiri kencan buta.

Mendorong sebuah troli dengan beberapa berkas dan alat medis standar. Stetoskop, alat pengukur tenakan darah, tak lupa pulpen untuk mencatat hasil pemeriksaanya. Dia berjalan menyusuri lorong gelap itu menuju salah satu ruangan dilantai empat.

Srek... Suara yang dikeluarkan oleh pintu yang digeser oleh si perawat.

Perawat itu langsung menekan tombol lampu karena diruangan tersebut tampak gelap.

"Dia sendiri lagi. Tak ada yang menunggu pasien ini" si perawat berbicara pada dirinya sendiri setelah melihat pasien yang sendiri berada diruangan tersebut.

Pasien wanita yang kabarnya sudah terbaring koma lima tahun lamanya. Tak sering orang yang mengunjunginya kemari. Hanya sesekali seorang wanita yang sudah cukup berumur mendatanginya. Karena koma dalam waktu yang tak sebentar, membuat sanak saudaranya mulai hilang semangat. Akhir-akhir ini si pasien lebih sering sendiri.

Sudah sekitar dua tahun juga si perawat melakukan pemeriksaan rutin ini. Sekedar mengecek tekanan darah dan denyut jantung, juga memeriksa gelombang otak pasien dari layar monitor, lalu mencatatnya. Atau mengatur aliran infus yang masuk ketubuh pasien melalui jarum yang ditusukkan di tangan.

"Apa Kabarnya Nona Kim? Hari ini aku akan memeriksamu lagi. Kulitmu terlihat semakin pucat seperti orang yang tak bernyawa. Seharusnya keluargamu melepaskanmu dari pada membuang-buang uang untuk perawatanmu seperti ini" si perawat berbicara pada pasien koma itu. Tapi pembicaraan itu hanya tampak seperti orang yang sedang bermonolog. karena hanya satu orang yang tampak berbicara.

"sayang sekali, gadis cantik sepertimu harus terbaring disini........

Aaaaaa!!!!"

Si perawat tiba-tiba menjerit. Dia terkejut akan sesuatu hingga badannya tersungkur kelantai. Ranjang pasien dan troli yang ia bawa bergeser akibat gerakannya yang mendadak.

Masih dalam keadaan nafas yang terengah-engah, perawat itu mencoba bangkit dan berdiri secara perlahan untuk memastikan lagi apa yang dilihatnya beberapa saat lalu. Tangan dan kakinya bergetar efek syok tadi.

Setalah memastikan lagi apa yang tadi dia lihat, perawat itu kemudian bergegas keluar ruangan sambil berteriak memanggil dokter.

"Seonsaengnim..! seonsaengnim...!!!" teriaknya membuat heboh seluruh penghuni lantai empat. Beberapa pasien dan keluarganya keluar dari ruangan mereka. Mencoba mencari tahu apa yang terjadi.

Tak lama lama berselang, seorang dokter diikuti tiga perawat dibelakangnya berlarian tergesa-gesa menuju ruangan yang tadi dikunjungin si perawat wanita itu.

Finding The Real | JinYoungGOT7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang