#31

66 1 0
                                    

Aku, mengikhlaskanmu

Kita adalah sepasang rasa yang tidak mendapat restu dari semesta. Ada yang menyekat diantara kita, hingga bersama adalah sesuatu yang tidak berada di pihak kita.

Biarkan aku mengingatmu sebagai hal yang membahagiakan, walau rasa bahagia itu sendiri tak lebih tinggi dari duka yang kamu beri. Membahagiakan dan dibahagiakan, meski tidak dapat keduanya setidaknya mendapat salah satunya. Dan kamu, bahagialah dengan dia yang kamu pilih untuk kamu bahagiakan. Aku tak apa, aku lapang dada.

Mencintaimu adalah memastikan bahwa  kamu bahagia bersama orang yang tepat. Dan aku, biarkan aku mengangkat tangan dengan tabah. Semoga kamu bahagia dan semoga kamu selalu bahagia. Hanya dengan cara itu aku mencintaimu. Sebab dengan dia kamu bisa memberikan hatimu secara utuh.

Tidak usah cemas, aku baik-baik saja. Sadar dan tersadarkan, ternyata aku sendiri yang menciptakan rasa sakit ini. Dengan membiarkan dirimu jatuh terlalu jauh dalam hatiku. Membiarkan kamu menetap dalam kepala. Sampai pada akhirnya aku menyiksa diri dengan rasa sakit yang ku buat sendiri.

Mungkin nanti kamu akan mengerti, bagaimana caraku menahan diri untuk tidak merindukan. Mungkin nanti kamu akan mengerti, bagaimana aku melawan sedih yang berulang kali menjatuhkan diri, hingga hati menggelepar diatas rinduku sendiri. Dan mungkin nanti kamu akan mengerti, saat kamu begitu mencintai seseorang, tetapi baginya kamu tidak dianggap begitu berarti.

Aku tau diri bukan sebagai orang yang salah, tetapi menjadi seseorang yang tak seharusnya terpilih. Kamu memilih bersamanya adalah pilihan yang tepat. Berbahagialah kamu dengannya. Dan aku akan menikmati bahagia yang ku buat sendiri.

***

Ruang PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang