Pergilah, Bahagiakan Dia
Memang tak bisa mengelak, hidup akan selalu berada diantara pilihan. Sama halnya sepertimu, harus memilih antara dua hati yang berkeinginan besar untuk memiliki hatimu secara utuh.
Sampai pada akhirnya aku harus sabar menghadapi takdir yang diluar kuasa. Melawan rasa sedih yang berkali-kali melemahkan ku. Dan menumpas harapan yang sedari dulu sengaja ku biarkan tumbuh.
Kurelakan kamu memilih seseorang yang menurutmu pantas untuk dipilih. Kurelakan kamu bahagia meski hatiku serasa diremas. Aku pernah memperjuangkan walaupun tak pernah diterima seutuhnya. Aku pernah mencintai walaupun tak pernah dinilai lebih. Tapi, setidaknya aku sudah pernah menyatakan bahwa aku mencintaimu. Setidaknya aku pernah bersungguh-sungguh untuk berjuang dan bersedia memberikan hatiku untuk kamu miliki.
Bahagialah, bahagiakan dia yang ingin kamu bahagiakan. Buat dia merasa bangga karena berhasil memiliki hatimu. Silakan, wujudkan niat baikmu yang katanya ingin merubah dia sebagai bentuk yang lebih baik. Meskipun dengan sadar, akan hal itu kamu harus menyambut luka yang berganti-ganti. Jangan pernah menyalahkan pilihan yang sudah kamu pilih. Meski kelak pilihanmu menjadi hal yang akan kamu sesali, berkali-kali.
Kamu tenang saja. Cahaya tidak akan hilang di bumi. Gunung tidak akan hilang di daratan. Laut tidak akan hilang di samudera. Dan harapan akan cinta tidak akan hilang selama masih ada semangat untuk mencapainya. Aku akan selalu mengingat mu. Karena aku hanya belajar merelakan dan mengikhlaskan, bukan melupakan. Sekarang, kukembalikan kalimat yang pernah kamu beri padaku. "Selamat berbahagia" ucapmu kala itu. Saat ini cukuplah doaku saja yang memelukmu, sampai nanti.
***