Musim
Cinta kita bersemi di suatu sore
Dimana semesta mencipta hening ketika senja
Kemudian aku dan kamu di pertemukan
Dalam satu jalur yang sudah di takdirkan
Semua perlakuan mu hangat
Ibarat musim semi yang menyejukkan
Dan kamu katakan
Aku satu-satunya yang bisa membuat mu bahagia
Hari berganti hari
Tapi hati belum berganti
Sebab aku tau
Kamu masih hidup dalam bumi
Namun kini
Kenangan itu berguguran
Bersama air mata
Yang dengan terpaksa harus meluncur
Mencium tanah dengan terisak
Dan kini yang ada hanya hening
Seolah tanah kehilangan haranya
Langit kehilangan mentarinya
Dan aku kehilanganmu
Kini aku menggigil
Dalam kesendirian yang belum menemui ujungnya
Duduk dan temanilah aku
Entah hari ini atau suatu hari nanti
***
