Teruntuk Kamu, Tertanda Aku
: KerinduanApa kabar
apa kabar bahagia mu?
masihkah sama ketika denganku
saat kau dan aku duduk satu bangku
saat pucuk rambutmu ku kecup malu
saat rindu masih berbalas temu
senyummu tak pernah layuAku mencintaimu tanpa syarat
memberi hangat mendekap erat
menjaga hati agar kian terikat
menepis luka yang ingin menjerat
Tapi itu dulu
sebelum kamu; bertemu dengan hati yang baruKini, aku hanya dapat mengingatmu
duduk termangu memeluk pilu
menitihkan deras hujan rindu
mendekap mu dalam nada laguKini, malam menjadi musuh abadi
karena ketika gelap dan sepi
kau selalu datang tanpa permisi
memutar memori lalu menyakiti
tanpa peduli; pada hati yang menggelepar mati***
