~Selamat Membaca~
{If I Wiht You Again}
♤Teman baru
____________________________________________♤♤
"Maka, teman akan membuat beberapa warna dalam hidup. Dan hati akan merasa senang dengan kehadirannya."
♤♤
____________________________________________Kaline berlari mengelilingi lapangan seperti perintah dari Bu Ika tadi. Baru saja dia mendapat lima putaran. Tubuhnya tak sanggup lagi untuk berlari. Dan akhirnya duduk di pinggir lapangan sambil mengipas- ngipas wajahnya yang panas. Namun tak ada lima menit dia terduduk di sana. Bu Ika sudah berteriak dari ruang kelas untuk memerintah Kaline kembali berlari.
Kaline membalikkan wajahnya menghadap Bu Ika yang sedang berdiri di jendela. Kaline tak sanggup lagi untuk berlari. Akhirnya doa berdiri dan meninggalkan lapangan. Tak menghiraukan lagi panggilan dari Bu Ika yang wajahnya sudah merah padam akibat menahan emosinya.
Kakinya berjalan menuju kantin. Kemudian memesan minuman dingin yang dapat membuatnya segar kembali.
Hingga bell istirahat berbunyi. Dan kantin mulai rame dengan para murid SMA Trisakti.
"Boleh gue duduk disini? Soalnya tempat duduknya udah pada penuh." Kaline mengangguk mempersetujukan kalimat Rhena untuk duduk. Begitu juga Dhiran yang selalu mengikuti Rhena kemanapun.
Tak ada pembicaraan. Canggung. Kaline tipe orang yang tak ingin berbicara jika tak di ajak berbicara terlebih dahulu. Rhena sebenernya ingin sekali berbicara dengan sosok Kaline. Namun terlalu takut. Dan akhirnya Rhena berbicara pada Kaline meski dia harus menguatkan hatinya terlebih dahulu.
"Kaline." Kaline mengangkat kepalanya. Menatap Rhena yang memanggilnya.
"Boleh kita jadi teman?" Awalnya Kaline merasa bingung dengan pertanyaan Rhena. Namun akhirnya Kaline menganggukkan kepala. Rhena tersenyum pada Kaline karena dia telah menyetujui permintaannya. Sedangkan Dhiran menatap Rhena dengan tatapan yang tak percaya. Mendakan bahwa Dhiran tak suka dengan keputusan Rhena.
"Kalau lo nggak suka temenan sama gue juga gakpapa." Ucap Kaline saat melirik Dhiran sebentar. Dhiran yang merasa di bicarakan langsung saja berbicara tanpa sesui isi hatinya.
"Kalau Rhena mau temenan sama lo ya gakpapa. Artinya lo temen gue juga mulai sekarang." Rhena yang mendengarnya benar- benar tersenyum. Senang dengan ucapan Dhiran barusan.
Setelahnya Rhena berbicara terus menerus. Bertanya pada Kaline. Dan Kaline tak pernah mengabaikan pertanyaan dari Rhena. Pertanyaan mulai dari alamat rumahnya, kemudian makanan kesukaan, dan yang lainnya. Dan Rhena sangat senang karena gambaran seorang Kaline dari teman temannya yang lain tak seperti apa yang mereka bicarakan.
"Lo ternyata lebih ramah dibandingkan omongan orang orang." Rhena berucap kemudian meminum es lemon teanya.
"Emangnya mereka ngommong apa aja?"
"Ya kayak lo itu berdarah dingin. Gak bisa di ajak ngomong. Gak punya ekspresi. Cewek pembuat onar dan masih banyak lagi." Rhena langsung nyeplos tanpa disaring. Tak memedulikan hati Kaline yang mungkin akan tersakiti.
"Biarin mereka mau ngomong apa. Lagian bukan urusan gue. Gue juga gak kenal sama mereka."
♤♤
Bell pulang berbunyi. Kaline yang awalnya menguap beberapa kali saat di kelas. Langsung bersemangat dan dengan cepat mengatur buku- buku yang ada di atas mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If i with you again
Teen FictionTentang gadis nakal yang memiliki sisi baik di dalamnya. Tentang bagaimana ia berubah menjadi lebih baik. Tentang bagaimana ia mengenal cinta. Tentang bagaimana ia menjaga sebuah arti persahabatan.