~Selamat Membaca~
{If I With You Again}
♤Dendam Aren
____________________________________________♤♤
"Kau tak bisa menilai seseorang hanya dari luarnya saja. Karena mungkin di balik sifat jahatnya ada kebaikan yang tulus. Dan mungkin juga sebaliknya."
♤♤
____________________________________________
Pagi kembali muncul. Tak ada lelah untuk menyinari Kaline. Tak ada yang berbeda dari hari- hari pagi Kaline. Begitu- begitu saja. Terlalu monoton. Rumah besar yang ia tempati hanya di isi oleh dia dan ayahnya. Bahkan mereka jarang sekali bertemu. Mungkin hanya dimeja makan saat pagi. Itupun hanya sekilas karena Kaline langsung pergi. Entah, ia selalu merasa marah jika di dekat Leo.
Masih pagi. Namun sekolah hari ini sudah mulai ramai. Kaline tidak turun dari mobilnya. Namun memejamkan matanya kembali. Rasa ngantuk menghampiri dirinya. Entahlah akhir- akhir ini dia selalu merasakan ngantuk. Meskipun ia memang suka tidir di kelas.
Hingga ketukan jendela kaca terdengar. Kaline membuka matanya dan melihat orang yang telah mengetuk pintu. Ternyata Johan.
Kaline membuka jendelanya perlahan.
"Lo gak mau masuk kelas?" Kaline tak menjawab. Malah ia seperti orang linglung saat di tanyakan oleh Johan."Kaline! Kal"
"Ah iya." Kaline kemudian keluar dan berjalan bersama Johan di sampingnya. Johan ingin berbicara namaun di tahannya. Karena melihat wajah Kaline yang tak bersahabat.
Pelajaran di mulai semua murid fokus pada pelajaran yang di berikan oleh guru. Kaline yang awalnya ingin fokuspun tak bisa fokus. Rasa kantuk masih menyelimuti wajahnya. Dengan perlahan Kaline memejamkan matanya di atas meja.
Seperti biasa tak ada yang berani mengusik ketenangan Kaline. Meskipun guru sudah memelototi merek untuk membangunkannya, tetap saja tak ada yang berani mengusik kenyamanan Kaline.
"Kaline Garran!" Sebutan itu selalu terulang jika guru yang mendapati Kaline tertidur.
Panggilan itu tak mengubah posisi Kaline. Hingga panggilan ketigapun tak terdengar di telinga Kaline. Johan tak tega jika Kaline akan di hukum nantinya. Tangan lentik milik Johan menyentuh pipi Kaline perlahan. Dengan pelan pula Johan meneluk pipi Kaline sambil nyebut namanya.
Kaline perlahan membuka matanya. Ingin dia menggerutu pada orang yang mebangunkannya. Namun itu tak terjadi karena yang ada di depan matanya adalah Johan. Sahabat yang berharga untuknya. Mata Johan memberikan kode yang langsung di mengerti oleh Kaline.
Kaline perlahan menegakkan tubuhnya. Menghadap kedepan seolah tak terjadi apa- apa. Guru yang mengajar benar- benar menghembuskan napas kasar. Kaline adalah salah satu murid ajaib yang benar- benar menyuruuh semua guru untuk sabar menghadapi sikapnya.
Di meja seberang seorang gadis mengeluarkan smrik meremehkan pada Kaline. Namun Kaline tak mengetahuinya. Pelajaran kembali berlangsung seperti biasanya.
Meskipun Kaline tak menulis apapun di bukunya. Dia tetap menyimak penjelasan guru yang ada didepan. Empat Jam berlalu. Bell istirahat berbunyi. Siapa sih yang tidak senang dengan bell tersebut? Semua siswa langsung mengacir begitu saja menuju kantin.
♤♤
Kaline yang sedang duduk diam di kantin tiba- tiba mendapatkan lemparan kertas yang entah dari siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
If i with you again
Teen FictionTentang gadis nakal yang memiliki sisi baik di dalamnya. Tentang bagaimana ia berubah menjadi lebih baik. Tentang bagaimana ia mengenal cinta. Tentang bagaimana ia menjaga sebuah arti persahabatan.