08. Massa Lalu

20 3 0
                                    


~Selamat Membaca~
{If I With You Again}
Masa Lalu
____________________________________________

♤♤

"Tak apa karena kita mempunyai kisah masa lalu masing- masing."

♤♤

____________________________________________

"Ingatan gue kembali Jo.." Kaline berkata dengan lirih. Tangannya masih memegang dada yang rasa sakitnya tak berkurang sedikitpun.

"Kepala gue pusing, gue gak bisa nafas...." Perkataan Kaline kembali berhenti. Napasnya benar- benar tak teratur.

"Lo pelan- pelan tarik nafas, terus keluarkan pelan- pelan." Kaline melakukan apa yang di perintah Johan. Dengan pelan menarik dan mengeluarkan napas.

Mulai teratur meski tarikan napasnya masih pendek. Tangan Kaline dingin dan pucat perlahan menghangat. Butuh waktu yang cukup lama untuk kembali.

"Kaline lo udah gakpapa? Lo mau cerita? Siapa tau bisa ngurangin beban. Dari pada lo sembunyiin sendiri. Ingat gue sahabat lo Line." Kaline mulai becerita.

"Dulu waktu awal kelas tiga SMP. Saat penerimaan rapot tengah semester."

#18 Desember 2016

"Mah hari ini mamah bisa datang untuk ambil rapot Kaline kan mah?"  Kaline berseru saat sedang menuruni tangga lengkap dengan seragam putih birunya.

"Tentu saja mamah bisa datang. Mamah gak mungkin melewatkan hal penting seperti ini." Alana tetap menyiapkan sarapan untuk buah hatinya yang saat ini sedang ceria.

"Ayah mana mah?"  Tanya Kaline saat sudah di depan meja makan.

"Ayah sudah pergi kekantor pagi tadi. Katanya ada rapat penting." Kaline mngangguk kemudian melahap nasi goreng kesukaannya.

"Kaline kamu sudah siap? Ayo kita berangkat. Kita harus jemput ayah dulu di kantor." Alana berjalan menuruni tangga sambil merapikan pakaian yang ia gunakan. Kaline menenguk segelas susu kemudian mengikuti mamahnya yang berjalan keluar.

Didalam mobil Kaline terlihat sangat senang. Karena ia akan menerima rapot. Hatinya tak tenang. Debaran jantungnya semakin kencang. Menandakan bahwa dirina sangat gugup.

'Nanti aku bakalan dapat nilai bagus gak ya? Semoga aku juga masuk di tiga besar sekolah' Kaline berkata dalam hati dengan senyum yang bahagia.

"Kaline tunggu di mobil sebentar ya. Mamah mau masuk ke kantor." Kaline menganggukkan kepalanya. Kemudian dia menunggu di dalam mobil.

Kantor ayahnya berada di seberang jalan tempat ibunya memarkirkan mobilnya. Kaline melihat sekeliling. Jalanan sangat ramai hari ini. Berlalu lalang juga orang- orang melewati trotoar.

Orang tua Kaline berjalan kearahnya. Menyeberang jalan yang saat itu lagi ramai. Kaline melihat kearah mereka. Namun tiba- tiba saja sebuah mobil dengan laju cukup kencang menabrak ibunya yang saat itu beberapa langkah di depan ayah Kaline. Tubuhnya terhempas sejauh sepuluh meter dari tempatnya menyebrang. Darah langsung saja mengalir dengan derasnya.

If i with you againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang