~Selamat Membaca~
{If I With. You Again}
♤Hancur Kedua
____________________________________________"Masa lalu. Tak semua orang bisa berdamai dengannya."
____________________________________________
"Gue mau tanya sama lo. Lo yang nyebarin foto gue?" Kaline bertanya dengan lembut.
"Kalau iya kenapa?" Suara ketus Mela berhasil menohok hatinya dengan keras.
"Alasannya?"
"Simpel. Karena gue masih benci sama lo." Fakta baru yang Johan lihat dari pemandangan saat di depannya. Kaline tak menggunakan nada tinggi seperti biasanya jika ada yang mengganggunya.
"Gue harus ngelakuin apa biar lo maafin gue? Empat tahun sudah berlalu Mel." Kaline benar-benar tak bisa mengeluarkan nada tingginya.
"Dan lo tau apa yang makin gue benci sama lo? Gue tersiksa karena harus selalu perhatiin lo dari jauh, terus bilang ke Irham kalau lo dalam keadaan baik-baik saja." Jantung Kaline terasa berhenti saat itu juga. Semua mata tertuju pada mereka saat itu.
"Mel, kita bicara di tempat lain." Mereka berdua berjalan ke taman belakang yang terlihat sepi. Johan dengan setia mengekor dari belakang.
"Oh iya, lo beruntung karena Irham tau soal foto lo. Mungkin itu akan hilang dua hari kedepan."
"Maaf Mel." Johan yang berada tak jauh dari mereka sempat terkejut dengan satu kata yang sangat mustahil untuk Kaline ucapkan.
"Kata maaf gak bisa kembalikan semua seperti semula. Gue sudah terlanjur di benci sama Irham. Dan sekarang semua berakhir. Anggap kita gak pernah saling kenal. Karena gue gak mau menambah kebencian dalam diri gue." Mela berucap kemudian pergi begitu saja.
Kaline masih terpaku di tempat tak bergeming sama sekali. Sorotan matanya menatap punggung Mela yang melangkah menjauh. Ia jatuh dan hancur untuk kedua kalinya. Sahabat yang masih ia sayang dan berharap dapat kembali padanya kini benar-benar hilang begitu saja. Apakah itu salahnya karena dulu tak langsung memperbaiki persahabatan mereka, atau karena dirinya yang benar tak perduli seperti omongan orang lain?
"Line." Johan memanggil sambil mengelus pundak Kaline. Kaline tak menjawab namun setetes air mata meluncur begitu saja membasahi pipi.
"Line, lo bisa perbaiki semua. Memulai kembali dengan cara jaga persahabatan kita. Dhiran, Rhena, dan gue selalu ada buat lo." Kaline mengangguk dan menghapus jejak air matanya.
"Please secret this incident." Johan mengangguk
"Mau ke kelas sekarang?" Kaline menganggukkan. Kepalanya lemah.
Mereka berdua berjalan menuju kelas. Dan pelajaran kembali berlangsung. Kaline tak berniat untuk memperhatikan penjelasan guru yang ada di depan. Kepalanya di telungkupkan dengan tangan yang terlihat di atas meja dan perlahan tertidur dengan nyaman.
Johan teman sebangkunya hanya menggelengkan kepala, melihat Kaline yang suka sekali tidur saat jam pelajaran seperti ini. Bersyukurlah Kaline karena dirinya tertutup oleh tubuh Dhiran yang ada di hadapannya.
Tak ada yang bisa menggangu Kaline. Itu adalah peluruh handal yang selalu di ucapkan orang-orang pada dirinya. Siapa yang tak kenal dengan dirinya di SMA Maheswari? Tak ada yang tak mengenalinya. Bukan hanya murid Maheswari saja yang mengenal Kaline. Bahkan hampir semua murid yang bersekolah dikota ini mengenalnya.
♤♤
Seperti yang di ucapkan Mela pada pertengkaran mereka dua hari lalu. Berita itu lenyap begitu saja, tak ada lagi yang membicarakan foto Kaline yang tersebar beberapa hari lalu. Sejak hari itu juga pikiran Kaline tak bisa tenang. Tentang Irham yang selalu memperhatikan. Tapi Kaline bahkan tak tau di mana keberadaan Irham saat ini. Bahkan mungkin orang-orang suruhan Kaline pun tak dapat menemukan Irham.
KAMU SEDANG MEMBACA
If i with you again
Teen FictionTentang gadis nakal yang memiliki sisi baik di dalamnya. Tentang bagaimana ia berubah menjadi lebih baik. Tentang bagaimana ia mengenal cinta. Tentang bagaimana ia menjaga sebuah arti persahabatan.