01

5.8K 100 2
                                    

Sore yang cerah, seorang gadis bersurai panjang menghabiskan waktu bersama temannya di salah satu toko buku.
Namanya, Kyara. seorang siswi SMA kelas 11 yang sangat gemar membaca, terlihat sedang sibuk memilah buku yang tertata rapih pada rak berjudul 'NOVEL'.

"Padahal kemaren Gue liat itu novel masih ada disini sekarang udah ilang aja" gerutu Kyara membuat sang teman yang tadinya memegang salah satu novel mengalihkan atensinya pada sang sumber suara.

Namanya Dani, teman dekat bahkan sudah seperti seorang saudara untuk Kyara. Mendengus pelan Dani menjawab "Kan gue udah bilang, itu buku banyak yang minat. Padahal gue udah nyuruh Lo beli dari kemaren-kemaren" kata Dani sambil meletakan buku ketempat semula.

"Yakan, Gue gatau kalau bakal abis secepet ini Dan"

Perdebatan mereka terhenti karna secara tiba-tiba seorang anak kecil yang berumur sekitar 5 tahun jatuh setelah tak sengaja menabrak Kyara yang sedang berdiri.

Dani dan Kyara terkejut saat melihat mata anak kecil tersebut telah berkaca-kaca dan hendak menangis. Bukan karna apa, ini adalah toko buku, orang disekitar sedang sibuk membaca, dan jika anak ini menangis maka akan menyebabkan orang lain terganggu.

Atau bahkan mereka bisa dituduh mencuri seorang anak.
Gawat.

"Dek.. Please jangan nangis" Dani mencoba menenangkan, tapi nihil, anak tersebut mulai terisak pelan.

"Hai manis" kini Kyara mencoba menenangkan dengan suara yang sengaja di imut-imutkan. "Kamu mau es krim".  Otak Kyara sekarang sudah buntu, menurutnya semua anak kecil mungkin menyukai es krim, dan semoga dengan es krim itu anak kecil ini berhenti menangis.

Dan sykurlah,  anak itu kembali tersenyum setelahnya mengangguk yang berarti ia mengunginkan es krim "Iya, Salsa mau eskrim" dia muali bersuara.

Ah, ternyata nama anak ini Salsa, cantik seperti namanya.

"Kenalan dulu dong" Kyara mengulurkan tangannya sambil tersenyum ceria, anak itu menerima uluran tangan Kyara "Nama kakak Kyara, kamu siapa?"

Anak itu tersenyum menampilkan giginya yang berjejer rapih walau diusianya yang masih kecil "Salsa kakak cantik, kakak ini siapa namanya" Salsa bertanya sambil melirik Dani yang hanya mengamati sendari tadi "Hai Salsa, Kakak namnaya Dani. Kamu cantik banget" Dani berkata sambil mencubit pelan pipi gembul Salsa.

-----

Dan berakhirlah mereka dikedai Es krim yang untungnya ada diarea toko buku itu. Salsa memilih rasa Vanilla dengan toping messes diatasanya, sedangkan Kyara memilih rasa Coklat dan dengan topping yang sama.

Salsa anak yang cukup aktif menurutnya, terlebig Salsa memiliki paras yang sangat cantik dengan pipi gembul yang membuatnya bertambah imut.

Dan Dani, ah dia sudah berpamitan pupang terlebih dahulu karna ia memiliki janji dengan sang pacar. Kyara yang jomblo bisa apa?

"Salsa, kamu kesini sama siapa tadi?" Sekarang ia bingung sendiri mengembalikan Salsa kepada siapa?

"Tadi, Salsa kesini sama abang Farrel"

Farrel?

"Sekarang Sal-"

"Salsa!"

Perkataan Kyara terhenti saat ia mendengar suara teriakan dari arah belakang mereka.

Seorang Cowok bertubuh tinggi, berambut hitam tebal dengan alis yang tak kalah tebal juga berlari menghampiri mereka.

Mereka?

Bukan, Maksudnya Salsa.

"Yaampun dek, Abang cariini dimana-mana taunya disini" Cowok itu memeriksa Salsa dan secara tiba-tiba menatap Kyara tajam.

"Lo nyuri adek gue ya?!" si cowok bertanya.

Menyulik apanya? Jelas-jelas Salsa tadi menabrak Kyara. dan jika ia berniat menyulik, kenapa ia masih diam ditempat ia, harusnya ia menyekap Salsa dan membawanya kabur.

"Apa-apain sih Lo, dateng-dateng nuduh gajelas" Kyara mulai tersurut emosinya.

"Terus kok bisa adek gue sama Lo kalau bukan nyulik?"

"Gue itu nolong adek-"

"Kakak ini baik kok Bang, dia yang nolong Salsa" Salsa membuat dua remaja itu berhenti berdebat.

Si cowok teliah mengusap tengkuk sambil berdehem pelan. Sedangkan Kyara dalam hati mengumpati. Mampus, malu kan lo sekarang.

berjongkok untuk menjejerkan tinggi badan dengan sang adik, cowok itu bertanya "Salsa, gapapa?"

Kyara yang melihat interaksi antara kakak beradik itu perlahan mulai tersentuh, cowok itu terlihat sangat menyayangi adiknya. Terlihat dari matanya yang memancarkan isyarat kekhawatiran yang berlebih.

Ia jadi ingin mempunyai seorang kakak atau adik. Tapi apa daya, Kyara seorang anak tunggal.

Karna waktu sudah mulai memalam, Kyara hendak berpamitan. "Kalo gitu Gue pulang dulu".

Namun sebelum Kyara hendak berbalik dan melangkah, si cowok menghentikan pergerakannya saat mengatakan "Tunggu, sebagai permintaan maaf dan terimakasih, Mau gue anterin?".

Tawaran yang bagus, namun Kyara sangat takut, pasalnya cowok itu adalah orang baru baginya. haruskah ia percaya?

"Tenang, Gue gabakal ngapa-ngapain lo kok"

Cowok ini bisa membaca pikiran?

Pada akhirnya, Kyara mengangguk dan meyetujui tawaran pulang bersama.

"Oh ya, Btw kenalin gue Farrel"

oh jadi namanya Farrel? "Gue Kyara".

DIREVISI
07 FEBUARI 2020

********

Jadi Work ini aku revisi dari awal hehe.

maaf, soalnya bahasanya berantakan banget.

MY FARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang